Suara.com - Menteri Agama Fachrul Razi menanggapi pernyataan Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Robikin Emhas yang menyebut banyak kiai yang memprotes keputusan Presiden Jokowi. Para kiai disebut tak menerima Fachrul Razi ditunjuk sebagai Menag.
Menanggapi hal tersebut, Fachrul Razi menyangkal adanya penolakan dari para kiai. Eks Wakil Panglima TNI itu justru menilai hal itu sengaja didramatisir.
"Jangan bilang penolakan, kalian mendramatisasi. Enggak ada," kata Fachrul sambil tertawa usai mengikuti sidang kabinet paripurna perdana dengan topik Arahan Presiden Republik Indonesia dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2020 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Fachrul menuturkan tak mungkin ada penolakan terhadap dirinya. Sebab kata dia, para kiyai memiliki tujuan yang sama membangun bangsa dan membangun umat yang baik.
"Enggak ada cerita penolakan. Dengan senang hati, semua kiai-kiai itu sahabat saya dan sama-sama misinya sama bagaimana membangun bangsa yang lebih baik membangun umat yang baik. Jadi enggak mungkin ada penolakan lah," kata Fachrul.
Dia pun mengaku berencana menemui semua pimpinan organisasi keagamaan.
"Ya semua dong, semua yang protestan yang katholik yang hindu yang Islam semua saya datangin," kata Fachrul.
Ketika ditanya apakah dirinya akan menyambangi PBNU, Fachrul mengatakan para pimpinan organisasi keagamaan adalah sahabat-sahabatnya.
"Pastilah ke PBNU ke Muhammadiyah datang. Itu kan sahabat semua sama-sama punya misi yang sama bagaimana membangun umat bagaimana membangun bangsa," ucap dia.
Baca Juga: Mahfud MD Nonton Acara Sertijab Prabowo Subianto di Kemenhan
Tak hanya itu, Fachrul menyebut banyak orang-orang dari NU dan Muhammadiyah di lingkungan Kementerian Agama.
"Kalau di Kemenang ada NU, ada teman-teman Muhamadiyah. NU banyak, Muhammadiyah banyak," tandasnya.
Sebelumnya, Robikin Emhas mengaku PBNU banyak menerima laporan dari kiai yang memprotes penunjukan Fachrul Razi sebagai Menag.
Dia mengatakan bahwa para kiai tersebut tentu memahami kalau posisi Menag itu mesti paling depan untuk memberantas radikalisme di Indonesia.
Para kiai, kata dia, paham kemenag harus berada di garda depan dalam mengatasi radikalisme berbasis agama. Namun para kiai tak habis mengerti terhadap pilihan yang ada.
"Para kiai paham Kemenag harus berada di garda depan dalam mengatasi radikalisme berbasis agama," kata Robikin kepada wartawan, Rabu (23/10/2019).
Berita Terkait
-
Fachrul Razi Ogah Disebut Menteri Agama Islam
-
Menag Dari Militer, Pakar Hukum Unsoed: Dari Partai Kena Kasus Hukum
-
Kalangan Militer Isi Kursi Menag, PPP: Jokowi Mau Keluar Pakem Tradisional
-
Lantik Menag dari Militer, PBNU: Para Kiai Kecewa Pilihan Jokowi
-
Menag Fachrul Razi Siapkan Terapi untuk Orang-orang Terpapar Radikalisme
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
Terkini
-
Persija Jakarta Vs Bhayangkara FC Malam Ini, 1.295 Personel Gabungan Siap Amankan SUGBK
-
KPK Bantah Ada Intervensi untuk Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Berlaku Januari 2026, Prabowo Sudah Teken KUHAP Baru
-
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Eddy Soeparno Ingatkan Bahaya Over Capacity dan Cuaca Ekstrem
-
Dokumen Kependudukan Warga Terdampak Bencana Sumatra Gratis, Mensesneg Pastikan Tak Ada Biaya
-
Beban Jakarta Tak Berkurang Meski Ada IKN, Pramono: Saya Pikir Bakal Turun, Ternyata Enggak
-
HAM Indonesia Alami Erosi Terparah Sejak Reformasi, 2025 Jadi Tahun Malapetaka
-
Eks Pimpinan KPK BW Soroti Kasus Haji yang Menggantung: Dulu, Naik Sidik Pasti Ada Tersangka
-
Khusus Malam Tahun Baru 2026, MRT Jakarta Perpanjang Jam Operasional Hingga Dini Hari
-
Mendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Rumah Warga Terdampak Bencana di Sumatra