Suara.com - Seorang tentara Rusia menembak mati delapan rekan seperjuangannya dan melukai dua tentara yang lain di pangkalan militer Timur Jauh Rusia, yang terletak di antara Siberia dan Samudera Pasifik.
Penembakan itu terjadi di unit militer No. 54160 di Desa Gorny, tidak jauh dari Kota Chita, Jumat (25/10/2019) malam.
Dikutip dari BBC, Komite Investigasi Rusia mengatakan, penembakan itu terjadi pada pukul 18:15 waktu setempat.
Kini sang prajurit, Ramil Shamsutdinov, telah ditahan. Diduga ada masalah pada kesehatan mentalnya.
Investigasi kasus pembunuhan ini pun sedang berlangsung.
Kementerian pertahanan mengatakan bahwa tembakan dilepaskan ketika proses pergantian penjaga di pangkalan di wilayah Transbaikal.
Shamsutdinov, yang merupakan seorang wajib militer, menewaskan dua perwira dan enam prajurit lainnya.
Media Rusia melaporkan bahwa tersangka menargetkan korbannya di kepala.
Sebuah komisi khusus yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pertahanan Andrey Kartapolov lantas terbang ke wilayah tersebut untuk menyelidiki penembakan itu.
Baca Juga: Sosok Terawan Agus Putranto, Dokter Tentara yang Jadi Menteri Kesehatan
Unit militer No. 54160 menampung brigade artileri dan brigade rudal. Unit ini memiliki rudal Iskander, yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Sementara itu, dinas militer di Rusia diwajibkan bagi semua warga negara pria berusia 18-27 tahun. Mereka biasanya bertugas selama 12 bulan, kemudian bisa menandatangani kontrak profesional untuk lanjut di angkatan bersenjata.
Pada pertengahan 2000-an, kelompok-kelompok aktivis HAM melaporkan adanya kekerasan yang meluas serta penindasan, yang dikenal sebagai "dedovshchina", terhadap wajib militer baru di angkatan bersenjata Rusia.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, Rusia membanggakan modernisasi militernya dan mengaku tengah memberantas perundungan.
Berita Terkait
-
Awal November, Walkot Bandung Realisasikan Pembagian 1.000 Anak Ayam
-
Gangguan Jiwa Sejak Lahir, Bagong Dikandangkan Keluarganya
-
Penting! Ini 3 Faktor Penghambat Terapi Gangguan Jiwa Menurut Psikiater
-
Sekitar Enam Ribuan Warga Kota Jogja Alami Gangguan Jiwa
-
Kiper Real Madrid Disebut Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Sebenarnya Terjadi
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Krisis Keracunan MBG, Ahli Gizi Ungkap 'Cacat Fatal' di Dalam Struktur BGN
-
5 Kejanggalan Bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Roboh Timpa 100 Santri yang Sedang Salat
-
Bumerang buat Prabowo? Legislator NasDem Usul Diksi 'Gratis' dalam MBG Dihapus: Konotasinya Negatif!
-
Sebulan Hilang Usai Aksi 'Agustus Kelabu', KontraS Desak Polda Metro Serius Cari Reno dan Farhan!
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong