Suara.com - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menjelaskan alasan dirinya mendirikan Partai Gelora. Ia menyebut ingin menjawab kegelisahan kolektif sehingga tidak terjadi krisis sosial dan politik.
Hal tersebut dijelaskan Fahri dalam video saat menjadi bintang tamu acara podcast kanal YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Senin(28/10/2019).
"Ngomong-ngomong Gelora, bang elu kan udah pensiun, enggak mau nikmatin hari-hari normal, makan enak, jalan-jalan, shopping, kenapa bikin partai?" tanya Deddy Corbuzier.
Menjawab pertanyaan Deddy, Fahri Hamzah berkelakar bahwa badannya sudah naik beberapa kilo dalam waktu sebulan. Ia juga ditegur istrinya.
"Ini aja baru sebulan naik berapa kilo, udah kena tegur bini. 'Eh hati-hati warisan belum ada, lu mati entar anak-anak gimana'," jawab Fahri sambil tertawa.
Pria kelahiran 10 November 1971 pun menjelaskan bahwa hidupnya dihabiskan lebih banyak di dunia politik dan menjadi aktivis. Maka tidak heran jika dia akhirnya mendirikan partai.
"Atau mungkin yang namanya Fahri Hamzah itu udah nyemplung ke politik dia gak bisa keluar?" Deddy menanggapi dan mengaku senang Fahri mendirikan partai politik.
Fahri membenarkan ucapan Deddy Corbuzier. Meskipun ia sempat ingin berada di luar dunia politik tapi akhirnya kembali lagi.
"Politik itu memang, sepertinya tadi istilah anda nyemplung, saya memang seperti sudah di dalam," ucapnya.
Baca Juga: FIX! Wapres Maruf Amin Tak Akan Lepas Jabatan Ketua Umum MUI
Alasan Fahri Hamzah mendirikan Partai Gelora adalah untuk memberi jawaban atas krisis dan kegelisahan kolektif 20 tahunan yang ia takutkan bakal terjadi.
"Saya punya tesis-tesis besar bahwa memang Indonesia selalu mengalami fase 20 tahunan dalam satu kegelisahan kolektif. Orang mencari jawaban atas kegelisahan kolektif kita. Saya terus terang sudah bicara kepada Pak Jokowi langsung, cara menyelesaikan masalah ini," Fahri menjelaskan
Ia mencontohkan kegelisahan besar 20 tahunan yang dimaksud seperti saat munculnya Budi Utomo dan Sumpah Pemuda.
Jika kegelisahaan ini tidak ditemukan jawabannya, Fahri memprediksi akan terjadi krisis sosial dan politik. Sehingga tercipta kepemimpinan krisis kembali.
"Nanti akan lahir orang kuat, orang kuat itu melahirkan kebaikan kolektif, kebaikan kolektif melahirkan generasi penikmat, pemimpin penikmat, pemimpin penikmat itu biasanya kapasitas menghadapi masalah rendah, akhirnya muncul masalah, muncul krisis, muncul lagi orang besar, pemimpin kuat lagi, seolah-olah kita ada dalam nasib seperti itu," ucap Fahri.
"Nah, kita klo bisa jangan sampai kena krisis begitu lagi. Kami sebenarnya ingin menjawab bagaimana caranya supaya kita tidak kena krisis," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
-
Makin Ngeri! Terbongkar Modus Baru Peredaran Miras COD: Diantar Pengedar ke Pemesannya
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU