Suara.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan ada empat plus satu prioritas politik luar negeri Indonesia untuk lima tahun kedepan. Retno mengatakan prioritas politik luar negeri tersebut diambil berdasar amanah konstitusi dan Undang-Undang 1945.
Hal itu dikatakan Retno usai menghadiri rapat koordinasi tingkat menteri di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019). Menurut Retno empat plus satu prioritas politik luar negeri Indonesia untuk lima tahun kedepan itu pun telah disesuaikan dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
"Prioritas ini kita ambil atau kita turunkan dari tentunya satu dari amanah dari konstitusi, muqaddimah paragraf 4 UUD 45 secara jelas memberikan amanah apa saja untuk pelaksanaan politik luar negeri, plus visi-misi presiden. Karena presiden sudah mengatakan tidak ada visi misi menteri yang ada hanya visi misi presiden," tutur Retno.
Berkenaan dengan itu, Retno mengungkapkan setidaknya ada empat plus satu prioritas politik luar negeri Indonesia untuk lima tahun kedepan. Pertama, penguatan diplomasi ekonomi, kedua diplomasi perlindungan, ketiga diplomasi kedaulatan dan kebangsaan, keempat kontribusi dan kepemimpinan Indonesia di kawasan dan dunia, dan kelima infrastruktur diplomasi.
"Infrastruktur diplomasi ini terkait lebih ke dalam mengenai reformasi birokrasi, untuk mendukung empat hal tersebut. Jadi itulah yang saya sampaikan," ujarnya.
Untuk diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menggelar rapat koordinasi tingkat menteri. Rapat koordinasi tingkat menteri tersebut merupakan rapat perdana sejak Presiden Joko Widodo alias Jokowi melantik jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM).
Pantauan suara.com sejumlah menteri yang hadir dalam rapat tersebut yakni; Menpan RB Tjahjo Kumolo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menkominfo Jhonny G Plate.
Selain itu, turut hadir pula Kepala BIN Budi Gunawan, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala BSSN Hinsa Siburian, Kepala Bakamla Laksamana Madya Achmad Taufiqqurahman, Kepala BNN Komjen Heru Widjanarko, dan Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin.
Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tidak hadir dalam rapat tersebut dan diwakilkan oleh Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono.
Baca Juga: DPR Mulai Kembali Diplomasi Parlemen
Selain Prabowo, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga berhalangan hadir. Tito diwakilkan oleh Plt. Dirjen Polpum Kemendagri Bahtiar.
Berita Terkait
-
Wapres JK: Sudah Cukup Mempunyai Prinsip Meminta Bantuan
-
DPR Protes Blokir Internet Papua, Minta Kemenlu Terdepan di Isu Papua
-
Dibuat Satu Pintu, Hanya Wiranto yang Boleh Bicara Soal Papua
-
Tanggapi Kerusuhan di Hongkong, Pemerintah RI Rilis Imbauan Perjalanan
-
Kemlu Kasih Peringatan WNI Pergi ke Hong Kong
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Umrah Mandiri Jadi Sorotan, Wamenhaj: Itu Keniscayaan Karena Arab Saudi Sudah Buka Gerbang Lebar
-
Penumpang Asal Medan Tewas di Kursi Tunggu Bandara Soetta, Benarkah 'Death on Arrival' Penyebabnya?
-
Tragedi Pohon Tumbang di Pondok Indah: Pemprov Gercep Siapkan Penyangga dan Pemangkasan
-
Ricuh di PN Jaksel: Polisi dan Pendukung Aktivis Khariq Anhar Saling Dorong Rebut Poster
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan