Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengaku membutuhkan bantuan untuk membuat pidato dalam setiap acara Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Pemprov mengajukan anggaran senilai Rp 390 juta untuk empat orang juru tulis sambutan Anies.
Rencana ini tertulis dalam Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran (KUA-PPAS) 2020. Pada draf itu terdapat kejanggalan karena biaya tersebut sebelumnya ditujukan untuk 6,5 orang.
Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (KDHKLN) Pemprov DKI Jakarta, Mawardi mengakui terdapat kesalahan tulis pada draf itu. Menurutnya data yang benar adalah empat orang juru tulis.
"Iya (salah input) karena memang membutuhkan pagunya sekian, tapi yang ada di sistem masih hitungan yang lama. Kami membutuhkan empat orang. Sehingga tercapai nilai pagu Rp392 juta," ujar Mawardi saat dihubungi, Rabu (6/11/2019).
Mawardi beranggapan pengadaan juru tulis pidato bukan hal baru di lingkungan Pemprov DKI. Menurutnya juru tulis pidato juga ada sejak era Gubernur sebelumnya, Joko Widodo.
"Penulis naskah dari dulu ada.Tapi tidak banyak. Yang kemarin tahun 2019 ini ada dua orang," jelasnya.
Mawardi tak merinci soal jumlah juru tulis pidato sejak era Gubernur sebelumnya. Namun untuk tahun 2020, jumlah pembuat pidato Anies bertambah dari dua orang menjadi empat orang.
Penambahan itu, kata Mawardi perlu dilakukan. Pasalnya pembuat pidato itu tidak hanya membuat sambutan untuk Anies saja, tapi asisten juga.
"Karena melihat frekuensi sambutan Gubernur cukup banyak. Karena tidak hanya Gubernur, para asisten yang mewakili Gubernur kami siapkan juga," tuturnya.
Baca Juga: Duit Pidato Anies Rp 390 juta, Gerindra: Kalau Boros, Dibanding Apa?
Ia menjelaskan, nantinya anggaran tersebut dibagi kepada empat orang untuk 12 bulan atau satu tahun. Jika nantinya Wakil Gubernur baru dilantik, Mawardi meyakini jumlahnya tidak akan ditambah.
"Oh enggak (ditambah). Kami sudah antisipasi dengan penambahan wagub tetap empat orang," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Duit Pidato Anies Rp 390 juta, Gerindra: Kalau Boros, Dibanding Apa?
-
Tuding Karangan Bunga William PSI Palsu, Politisi Demokrat: Kayak Ahok
-
Buntut Bocorkan Skandal Lem Aibon, BK DPRD Panggil William Senin Depan
-
Bongkar Anggaran Aneh Pemprov DKI, William Malah Jadi Sasaran
-
Dari Beli Cendol hingga Raja Ngeles, Ruhut Sindir Anies soal Lem Aibon
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Menkeu Purbaya Masuk Bursa Cawapres Terkuat Kalahkan Dedi Mulyadi, PAN Malah Ragu Ajak Gabung?
-
Geger Mamberamo! Polisi Diserang Massa Pakai Parang dan Linggis, Tokoh Masyarakat Jadi Dalang?
-
Leher Ditebas usai Nyabu Bareng, Kronologi Berdarah Asep Bunuh Rekan di Jatinegara Jaktim
-
Geger Kabar Pertalite Bikin Motor Brebet di Jatim, Bahlil Turun Tangan Kirim Tim Khusus
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032