Suara.com - Masyarakat Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara, khususnya di sekitar Sungai Bedera mengeluhkan dengan bau menyengat. Setiap hari warga melihat bangkai babi yang mengapung dan mengganggu aktivitas warga di sana.
Salah seorang warga Jumadi mengatakan, kondisi ini telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Warga pun mendorong bangkai babi itu agar terbawa arus sungai.
“Kebetulan air sungai naik, kami dorong bangkai babi itu agar terbawa arus. Kalau diangkat kami gak sanggup dengan baunya,” katanya, seperti dikutip Suara.com dari Kabarmedan.com, Rau (6/11/2019).
Camat Medan Marelan, M Yunus mengatakan, pihaknya telah turun ke lokasi untuk kondisi di sungai tersebut. Benar saja, ada ratusan bangkai babi didapati mengapung.
“Kalau yang kami pantau ada ratusan,” ujarnya.
Diduga, bangkai babi itu dibuang oleh warga di hulu. Sebab, warganya sendiri tidak pernah membuang bangkai ke sungai.
Pihaknya sudah mengarahkan Kepala Lingkungan setempat untuk melakukan pemantauan dan mengintai oknum tidak bertanggungjawab, yang membuang bangkai babi tersebut.
“Sejak dari pagi kami mengadakan pemantauan, dan kepada seluruh kepling untuk mendata hewan kaki empat di tempat ini khususnya babi yang mati,” jelasnya.
Ia menjelaskan, laporan dari masyarakat bangkai babi ditemukan sejak Sabtu pekan lalu. Namun, hingga kini jumlahnya semakin banyak.
Baca Juga: Ariana Grande Jadi Babi saat Halloween, Warganet: Gue yang Jaga Lilin!
“Jadi Informasi ini sudah kami terima sekitar 4 hari yang lalu,” kata dia.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kota Medan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan dan pihak kepolisian untuk bersama-sama menangkap orang membuang bangkai babi tersebut.
Yunus menjelaskan, bangkai babi yang ditemukan beberapa di antaranya dievakuasi dari sungai untuk dikubur.
Sementara bangkai yang sudah tidak memungkinkan untuk diangkat, ditenggelamkan agar melebur dengan air sungai.
“Kami pinggirkan. Kami cari yang sanggup mengangkat. Itu kondisinya sudah empat hari mati. Jadi susah mau ditarik karena sudah melebur babinya. Ada juga yang tarik ke darat,” kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Kasus Suap Wali Kota Medan, KPK Cekal Anggota DPRD Sumut Akbar Buchari
-
Ariana Grande Jadi Babi saat Halloween, Warganet: Gue yang Jaga Lilin!
-
KPK Periksa 9 Saksi Kasus Wali Kota Medan di Kejati Sumut
-
GIIAS The Series 2019 Rampung, Sampai Jumpa Lagi Tahun Depan
-
Ditemukan di Pinggiran Jalan, Kakek 60 Tahun Dibuang Keluarga saat Stroke
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah