Suara.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan membangun bandara antariksa pertama di Indonesia di Biak Utara, Papua. Hal itu diputuskan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LAPAN di Tangerang, Banten.
Selain dekat dengan ekuator, pemilihan Desa Soukobye di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, sebagai lokasi rencana pembangunan Bandar Antariksa itu adalah karena posisinya yang sekitar 1 derajat Lintang Selatan dan berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik, sehingga aman untuk dijadikan sebagai lokasi peluncuran.
"Alasan utamanya pertama karena Biak itu paling dekat dengan ekuator," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin saat dihubungi, Kamis (7/11/2019).
"Untuk peluncuran, itu aman bagi titik jatuhnya," katanya.
Saat ini, LAPAN tengah menggelar Rakornas untuk menyatukan pandangan dari berbagai stakeholder terkait perencanaan pembangunan dua Bandar Antariksa pertama di Indonesia, yaitu Bandar Antariksa skala kecil untuk uji terbang dan peluncuran roket-roket kecil serta Bandar Antariksa besar.
"Karena keterbatasan anggaran, LAPAN akan membangun Bandar Antariksa atau space port skala kecil untuk uji terbang dan peluncuran roket-roket kecil. Bandar Antariksa yang besar akan dibangun dengan kemitraan internasional," katanya.
Dalam Rakornas itu, LAPAN berdiskusi dengan beberapa pihak terkait diantaranya Pemerintah Daerah Biak, Pemerintah Provinsi Papua dan juga Pemerintah Kabupaten Biak, selain juga dari Kementerian dan lembaga terkait lainnya.
Mulai tahun depan LAPAN akan memulai sejumlah kajian untuk menghasilkan perencanaan dan pembangunan Bandar Antariksa tersebut.
"Karena Bandar Antariksa itu sangat mahal, kami memulai dari tahapan (pembangunan) Bandar Antariksa skala kecil terlebih dahulu," katanya.
Baca Juga: Wahana Antariksa India Melacak Suar Matahari
Saat ini, LAPAN sudah memiliki 100 hektar lahan di Biak Utara untuk pembangunan Bandar Antariksa skala kecil yang akan difungsikan sebagai lokasi uji terbang.
"Memang sebenarnya itu tidak cukup. Tetapi kami akan mengoptimalkan lahan itu lebih dahulu. Meskipun ada komitmen dari Pemkab untuk menyediakan lahan tambahan," ujarnya.
LAPAN menargetkan pada 2024 pembangunan Bandar Antariksa tersebut sudah dapat diselesaikan, walaupun belum sempurna. "Setidaknya bisa kami pakai untuk uji terbang," katanya.
Pembangunan Bandar Antariksa tersebut, katanya, dilakukan untuk memberikan ruang lebih luas bagi peluncuran roket bertingkat yang juga sedang mereka kembangkan.
"Jadi kalau roket yang biasa kecil-kecil itu biasa dilakukan dari Garut. Tapi untuk ukuran besar dan bertingkat itu riskan kalau diluncurkan di Garut karena lokasinya sudah padat penduduk, sehingga kami harus menyiapkan tempat peluncuran yang lebih aman. Dan posisi terbaiknya ada di Biak," katanya.
Saat ini, LAPAN tengah mengembangkan roket Sonda atau roket penelitian atmosfer yang secara bertahap target ketinggiannya akan terus ditingkatkan.
Berita Terkait
-
Gerindra Tuding Pemekaran Papua Bertentangan: Lihat Kondisi Keuangan
-
Panglima TNI: Papua Rawan Konflik SARA dan Politik Uang di Pilkada 2020
-
Mahfud MD: Pemekaran Permintaan Rakyat Papua saat Ketemu Jokowi
-
Mahfud MD: Kami Antisipasi Potensi Kerusuhan Jelang Perayaan HUT OPM
-
Sempat Didera Huru-hara, Komisi I DPR Mau Kunjungi Papua dan Papua Barat
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat