Suara.com - Perayaan Natal selalu semarak dan dirayakan penuh suka cita di New Orleans, Amerika Serikat. Tapi, 29 tahun silam, perayaan Natal di daerah tersebut menjadi tragis bagi satu keluarga yang kehilangan putri mereka, Vanessa Bodden.
Vanessa yang kala itu berusia 19 tahun lenyap pada bulan Desember 1989. Tiga pekan kemudian, persisnya 2 Januari 1990, gadis tersebut ditemukan sudah menjadi mayat yang termutilasi.
Hingga kekinian, sosok pembunuh dan pemutilasi Vanessa belum ditemukan. Namun, polisi masih tetap berupaya untuk menuntaskan kasus tersebut.
Dikutip dari Fox 8, keluarga korban sejak dulu memercayai Vanessa sempat diperkosa sebelum dimutilasi. Mereka juga meyakini, pelakunya adalah orang di sekitar tempat tinggal.
Kekinian, keluarga berharap polisi fokus menelisik rentetan peristiwa sejak tanggal 14 Desember 1989 sampai 15 Desember 1989. Sebab, itu adalah hari-hari terakhir mereka melihat Vanessa.
Kakak laki-laki Vanessa, yakni Waldo Bodden, mengatakan bahwa pada malam itu ada seorang tak dikenal menelepon ke rumah mereka dan meminta berbicara dengan Nessa.
Tim investigasi NOPD mengatakan, tubuh Vanessa ditemukan termutilasi di sebuah ruangan terbengkalai. Tubuhnya dipukuli habis-habisan dan terdapat banyak luka di sekujur tubuhnya.
Tubuh Vanessa persisnya ditemukan di 6054 Vermilion. Tempat tersebut kerap menjadi tempat tongkrongan bagi anak-anak.
"Dia (Vanessa) telah diperkosa," kata Janette Bodden, ibu Vanessa.
Baca Juga: Sidang Kasus Mutilasi Malang, Tim Pengacara: Pelaku Mengidap Skizofrenia
"Mereka membakar wajahnya. Mereka membakar tubuhnya. Mereka membakar sebelah kakinya, terakhir yang bisa mereka lakukan adalah memotong tenggorokkannya," jelasnya kepada NOPD.
Janett Bodden mengakui kerap diteror oleh pembunuh. Ia mengaku akan dibunuh oleh sang pemutilasi Vanessa.
"Mereka menelponku dan terkadang, aku mendengar latar belakang suara musik. Sesekali mereka tidak berkata apa pun. Sekali atau dua kali mereka bilang padaku mereka ingin membunuhku," jelas Janett.
Detektif NOPD Winston Harbin, menduga Vanessa mengenal pelaku pembunuhnya. Namun, Harbin belum bisa merilis nama-nama pelaku dalam kasus ini.
Ia berharap peralatan laboratorium dapat membantu menyelesaikan kasus ini.
"Ini akan dikirim ke Laboratorium Kejahatan Negara bagian Louisiana untuk dianalisis. Jadi kami sedang menunggu hasilnya," kata dia. [Fransiska Ditha]
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Minggu Malam di Kertanegara, Prabowo Temui Kepala BGN dan Sejumlah Menteri: Bahas Isu Apa?
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang