Suara.com - Warga yang tinggal di Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang, Medan, Sumatra Utara sudah dua pekan ini kerap menyaksikan bangkai babi melintas di Sungai Begadai.
Mereka mengeluhkan karena baunya menyengat dan sering tersangkut di bawah lantai dermaga.
Umar, seorang warga mengatakan, bangkai babi itu hampir setiap menit melintas dengan bentuk dan ukuran beragam.
“Kadang ada yang kecil, ada juga yang besar kali. Ini yang di bawah lantai ini, ada yang bangkai babi berukuran besar yang masih nyangkut dari tadi pagi,” katanya seperti dikutip dari Kabarmedan.com--jaringan Suara.com, Sabtu (9/11/2019).
Penampakannya pun bermacam-macam, ada yang dibungkus karung goni yang dihinggapi lalat, hingga bangkai babi dengan kondisi perut tertancam batang bambu.
Bangkai itu kemudian menyangkut di bagian belakang boat milik nelayan yang sedang sandar di dekat dermaga.
“Kalau yang ukuran begitu, dari kemarin-kemarin sudah banyak lah melintas. Siang saja banyak yang lewat. Apalagi malam,” ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Ilham bin Muslim. Menurutnya, bangkai babi sangat mengganggu aktivitas warga karena baunya yang sangat menyengat. Dia berharap agar tidak ada lagi orang yang membuang bangkai babi ke sungai.
“Harapannya, bisa dibersihkan lah, diangkat, biar tak mengganggu masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga: Warga Medan Geger, Ditemukan Ratusan Bangkai Babi di Sungai Bedera
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Serdang Bedagai, Awaluddin mengatakan, populasi babi di Serdang Bedagai mencapai 31.000 ekor. Sekitar 5.000 ekor merupakan milik peternakan (farm) yang berada di daerah Pantai Cermin. Selebihnya merupakan milik masyarakat yang tersebar di beberapa titik, salah satunya di Kecamatan Sei Bamban.
Hingga kini, menurutnya sudah ada 500 ekor ternak babi yang mati akibat virus hog cholera. Pihaknya juga sudah mengambil sampel pada babi dan hasil uji lab menunjukkan positif hog cholera.
“Pagi tadi kita melakukan pengecekan di Sungai Bedagai, di sana kita menemukan setidaknya ada 10 ekor bangkai babi yang kemudian kita tanam,” katanya.
Dijelaskannya, selain melakukan penguburan terhadap bangkai babi di Sungai Bedagai, pihaknya juga melakukan penyemprotan desinfektan dan sosialisasi penanganan hog cholera di Desa Sei Belutu, Kecamatan Sei Bamban.
“Hari ini kita melakukan kegiatan penyemprotan desinfektan. Selain penyemprotan, kita juga membagikannya ke penduduk,” katanya.
Dikatakannya, dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan jika ada babinya yang mati karena di tiap kecamatan ada petugas yang siap untuk membantu memberikan vaksin. Dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak membuang bangkai babinya di sungai maupun di hutan.
Berita Terkait
-
Ribuan Babi Mati di Sumatera Utara, Terinfeksi Flu Babi Afrika?
-
Tes Uji Tabrak Mobil Gunakan Babi, Peneliti China Dikecam
-
Gubernur Edy Larang Warga Buang Bangkai Babi ke Sungai
-
Terungkap! Ribuan Babi Mati di Sumut karena Virus Mematikan Hog Cholera
-
Bangkai Babi yang Membusuk Cemarkan Sungai dan Danau di Sumatera Utara
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?