Suara.com - DPD Gerindra DKI Jakarta tetap mau kursi pengganti Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Sandiaga Uno dari Gerindra. Bahkan Gerindra tetap ingin mencalonkan 4 orang.
Nama-nama bakal calon wagub DKI Jakarta dari Gerindra sudah diberikan ke PKS.
"Bukan soal milik, bahwa saya kira nggak apa apa, saya kan sudah ngajuin empat tinggal dipilih saja. Makanya empat orang itu saya ajukan ke PKS, suratnya sudah lama (dikasih ke PKS)," ujar Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M Taufik, Jumat (15/11/2019).
Empat nama yang diajukan Gerindra yakni Saefullah, Arnes Lukman, Ferrily Julianto, dan Ariza Patria. Keempat nama tersebut diusulkan Taufik lantaran persiapan pemilihan cawagub belum juga dilaksanakan.
"Sekarang kan setahun nggak jalan, terus masa nggak dievaluasi? Sementara ini (keputusan cawagub) nggak jalan kan repot," katanya.
Taufik mendesak agar pemilihan Cawagub segera digelar, sekaligus untuk mengetahui apa yang menjadi kendala selama ini.
"Kan barang ini ada di DPRD, makanya harus dievaluasi apakah orangnya atau apanya. Kalau nggak dievaluasi kan kita nggak tahu," tandasnya.
Pemilihan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta tampak semakin berpolemik. Sebelumnya, PKS membuka kemungkinan memunculkan nama baru sebagai pengganti Sandiaga Uno itu. Nama baru itu adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault. Politisi PKS, Abdurrahman Suhaimi membenarkan adanya usulan itu.
Meski demikian, nama Adhyaksa Dault masih berupa usulan yang belum disepakati. Selain itu ada juga nama lain seperti Nurmansyah Lubis.
Baca Juga: Bukan dari PKS dan Gerindra, Sosok Ini Berpeluang Jadi Wagub DKI
"Usulannya kan kemarin itu. Termasuk pak Adhyaksa juga muncul juga namanya dan seterusnya," ujar Suhaimi saat dikonfirmasi, Rabu (13/11/2019) lalu.
Karena masih bersifat usulan, Suhaimi mengatakan, sampai saat ini partainya masih mengajukan dua nama lama, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Ia masih menunggu keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS soal nama Cawagub.
"Secara formal itu belum diganti. Artinya di fraksi atau DPW belum ada pergantian nama dari dua nama itu sampai detik ini ya saya bilang. Kalau besok saya enggak tahu," jelasnya.
Suhaimi juga menganggap dua nama lama yang diajukan bukan sebagai penyebab macetnya pemilihan wagub. Menurutnya wagub yang belum terpilih adalah hal yang wajar karena proses pemilihan di DPRD periode baru ini belum dimulai.
"Kita berharap prosesnya harus jalan. Jadi sampai kepada paripurna dan masing-masing dewan untuk memberikan hak untuk memilih ataupun tidak memilih," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Dari Beras hingga Susu UHT, Pemprov DKI Klaim Salurkan 16 Juta Pangan Bersubsidi
-
Pascalongsor di Cibeunying Cilacap, Gubernur Ahmad Luthfi Imbau Tingkatkan Kewaspadaan
-
Tak Boleh Kurang, DPRD DKI Wanti-wanti Janji Pramono: Harus Ada 258 Sekolah Swasta Gratis 2026
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet