Suara.com - Wakil Presiden Maruf Amin mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas rancangan strategi besar (grand design) untuk memberantas terorisme dan radikalisme di Indonesia. Karena melibatkan banyak kementerian, Wapres kekinian menjadi pusat komando untuk membicarakan rancangan strategi tersebut.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan bahwa selama ini fokus penanganan terorisme dan radikalisme berada di tangan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Polri di bahwa koordinasi Kemenko Polhukam.
Tito mengatakan pemberantasan radikalisme dan terorisme di Indonesia saat ini harus melibatkan banyak pihak, sehingga lintas kementerian pun harus turut bekerja sama.
"Kita sepakat di BNPT sebagai sentral utama tapi BNPT mengkordinir harian dengan semua stakeholder, baik pemerintah maupun non pemerintah tapi di bawah komando atau kordinasi langsung wapres," kata Tito usai melakukan rapat terbatas di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).
Dalam rapat tersebut Ma'ruf sempat meminta masukan soal grand design untuk memberantas radikalisme dan terorisme, membahas cara memberantas itu sendiri.
Mantan Kapolri itu menjelaskan bahwa ada pembahasan soal bagaimana strategi komprehensi untuk menghadapi terorisme dan radikalisme. Selain itu upaya preventif dan upaya penegakan hukum pun dibahas dalam rapat terbatas tersebut.
"Apakah perlu penegakan hukum yang keras, apakah perlu bagaimana menghadapi persoalan yang dari luar negeri, yang mereka baru kembali dari daerah-daerah konflik dan seterusnya," tuturnya.
Dalam kesempatan itu menteri yang hadir diantaranya Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, Kepala BNPT Suhardi Alius, Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto, serta perwakilan dari Kemenko Polhukam.
Baca Juga: Terpapar Radikalisme, Perilaku Rabbial Berubah Drastis Sejak 6 Bulan Lalu
Berita Terkait
-
Wapres Ma'ruf Sebut Ada 7 Pejabat BUMN yang Bakal Diberhentikan
-
Wapres Ma'ruf: Tak Punya Sertifikat Perkawinan Bukan Berarti Tak Bisa Nikah
-
Wapres Maruf Prihatin Anak TK Disuruh Bawa Poster Tokoh-tokoh Radikal
-
Kasus Teror Bom di Medan, Maruf Minta RT/RW Dilibatkan Tangkal Radikalisme
-
Ini Cara Wapres Ma'ruf Bawa Indonesia Jadi Pusat Keuangan Syariah Dunia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka