Suara.com - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman menanggapi adanya penolakan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) terkait nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ditunjuk untuk menjadi bos di salah satu perusahaan BUMN.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo menyerahkan penunjukkan Ahok kepada Menteri BUMN, Erick Thohir. Pemerintah, klaim dia hanya terlibat dalam Tim Penilaian Akhir (TPA) berdasarkan Peraturan Presiden.
"Pak Presiden kan hanya mengatakan bahwa pihak pemerintah terlibat dalam TPA sesuai dengan Perpres. Mengenai nama-nama yang diajukan, tidak ada satupun yang disampaikan kepada kami," ujar Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/11/2019).
Fadjroel menyampaikan, dalam Tim Penilaian Akhir (TPA) terdiri dari Ketua TPA Presiden Jokowi, Wakil Ketua TPA Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pramono Anung serta Badan Kepegawaian. Fadjroel menyebut di dalam TPA juga mendengarkan masukan dari semua pihak.
"Di dalam TPA ada presiden, wakil ketua Pak Ma'ruf Amin, kemudian Mensesneg, sekretarisnya Pak Seskab, kemudian menteri terkait dan juga badan kepegawaian. Jadi praktis masukan dari semua pihak, termasuk menteri terkait," ucap dia.
Namun, menurutnya, mengenai siapa yang ditunjuk menjadi salah satu pimpinan perusahaaan BUMN, hal tersebut diserahkan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
"Terkait nama orang, mengenai tugas, mengenai fungsi dan lain-lain semuanya diserahkan ke Pak Erick Thohir selaku menteri BUMN," kata Fadjroel.
Fadjroel menyerahkan kewenangan Erick jika usulan nama Ahok mendapat penolakan.
"Tanya ke Pak Erick Thohir karena lingkup tugas," tandasnya.
Baca Juga: Burhanuddin Lantik 3 Jaksa Agung Muda, Salah Satunya Eks JPU Kasus Ahok
Sebelumnya, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) melakukan aksi penolakan terhadap penunjukan Ahok di jajaran perusahaan BUMN. Sosok sang presiden FSPPB, Arie Gumilar justru menjadi sorotan warganet.
Dalam akun media sosial Instagram miliknya @ariegoem, Arie Gumilar mengunggah sebuah foto saat ia sedang menghadiri Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat. Foto tersebut diunggah pada 2 Desember 2018.
Dalam foto tersebut tampak Arie berfoto dengan latar Monas yang dipenuhi oleh orang saat Reuni 212. Ia tampak mengenakan kopiah berwarna putih dan surban di bahunya.
"Aksi Bela Islam, tegakkan panji Tauhid, reuni 212," tulis @ariegoem seperti dikutip SUARA.COM, Jumat (15/11/2019).
Rekam jejak digital Arie tersebut langsung menjadi sorotan warganet. Banyak warganet yang menduga alasan Arie dan serikat pekerja menolak Ahok lantaran ia merupakan alumni 212 yang berusaha menggulingkan Ahok.
Rekam jejak digital Arie tersebut langsung menjadi sorotan warganet. Banyak warganet yang menduga alasan Arie dan serikat pekerja menolak Ahok lantaran ia merupakan alumni 212 yang berusaha menggulingkan Ahok.
Tag
Berita Terkait
-
Rizal Ramli Ungkap Sikap Ahok soal Reklamasi: Sama Mafia Bakalan Cincay
-
Serikat Pekerja Pertamina Kilang Cilacap Tolak Eks Napi Jadi Petinggi
-
Temui Erick Thohir, Eks Komisioner KPK Chandra Hamzah Ditawari Posisi Apa?
-
Habis Ahok, Giliran Eks Pimpinan KPK Chandra Hamzah Menghadap Erick Thohir
-
Arie Gumilar Labeli Ahok Residivis, Guntur Romli: Harus Dijatuhi Sanksi!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
Terkini
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!