Suara.com - Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) merilis hasil survei kepuasan publik terhadap layanan aplikasi Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional-Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-LAPOR!).
Untuk melakukan survi ini, KemenPAN-RB menggandeng lembaga survei Polling Center, hasilnya kebanyakan publik merasa puas atas layanan SP4N-LAPOR! Ini.
"Berdasarkan survei, sebanyak 90 persen pengguna layanan SP4N-LAPOR! memiliki persepsi positif dan akan menggunakan lagi, serta akan merekomendasikan kepada orang lain," kata peneliti Polling Center Heny Susilowati, di Kantor KemenPAN-RB, Selasa (19/11/2019).
Heny menuturkan, survei dilakukan pada April - Mei 2019, dari sampel 1.085 pengguna layanan dan 131 admin aplikasi SP4N-LAPOR! melalui wawancara via telepon dengan margin of error 1 persen.
Dia menyampaikan kebanyakan pelaporan melalui SP4N-LAPOR! adalah keluhan masyarakat di sektor infrastruktur, ketenagakerjaan, lingkungan hidup, dan kesejahteraan sosial.
Meski kebanyakan publik merasa puas dengan adanya aplikasi SP4N-LAPOR!, mereka tetap mengeluhkan respon atau tindak lanjut dari laporan yang lamban diproses.
"Berbicara tentang respon, ini aspek yang tingkat kepuasannya cukup rendah dan menjadi pekerjaan rumah, karena solusi cepat adalah salah satu yang paling dicari publik," ujar Heny.
Dia menjabarkan isu-isu yang biasanya lambat mendapatkan respons adalah isu-isu terkait sektor infrastruktur yang memerlukan waktu untuk melakukan validasi ke lapangan.
Sedangkan isu yang cepat ditangani seperti persoalan kependudukan, misalnya, KTP elektronik karena bisa diproses langsung.
Baca Juga: Menpan-RB: Era Digital Harus Sentuh Layanan dan Kepuasan Publik
Berita Terkait
-
Wacana PNS Kerja dari Rumah, Anies Bakal Ikuti Aturan Kemenpan RB
-
Setjen DPR Minta Kemenpan - RB Ubah Metode Penilaian RB bagi DPR
-
Kemenpan - RB Minta BNN Buka Layanan di Mal Pelayanan Publik
-
Kemenpan-RB Serap Masukan untuk Hasilkan Kebijakan Tepat
-
Kemenpan-RB Mengevaluasi Organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Prabowo Perintahkan Audit Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Sebut Kasus Femisida
-
Ayah Tiri Alvaro Tewas Gantung Diri Pakai Celana di Ruang Konseling, Polisi Ungkap Kronologinya
-
Siap Produksi Massal, BRIN dan PTDI Tunggu Pesanan Pesawat N219 dari Pemerintah
-
Anggota Komisi IV DPR Kasih 'Jempol' Produksi dan Gerakan Pangan Murah Polri
-
BRIN Siap Kembangkan Pesawat Amfibi dan Perkuat Alutsista Nasional Sesuai Arahan Presiden
-
Jejak Digital Sadis Alex Si Ayah Tiri, Terkuak Isi WA 'Perjanjian Buang Mayat' Bocah Alvaro
-
Parlemen Didorong Segera Implementasikan Putusan MK Soal Keterwakilan Perempuan di AKD
-
Usai OTT Bupati, KPK Tahan 3 Tersangka yang Diduga Terima Uang Korupsi Pembangunan RSUD Koltim
-
150 Batalyon Infanteri Teritorial Dibentuk Mulai 2025, Tujuannya untuk Apa?
-
Kasus Dugaan Korupsi Pembiayaan Fiktif Telkom Rugikan Negara Rp464 M, 11 Nama Diseret ke Meja Hijau