Suara.com - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal mengaku tidak tahu mengenai adanya selongsong peluru di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, sampai menyasar ke rumah tahanan di tempat tersebut.
“Waduh di mana. Kapan? Saya masih belum tahu,” ujar Iqbal singkat di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Pengakuan soal peluru nyasar itu pertama kali dinyatakan oleh Pendeta Suarbudaya di LBH Jakarta. Ia mendapati selongsong peluru di rumah tahanan saat tengah membesuk kawan dari Surya Anta yakni Ambrosius Simulaid dan Dano Tabuni.
Ketidaktahuan soal pengakuan Suarbudaya juga dikatakan sebelumnya oleh Komisionet Kompolnas Dede Farhan.
Ia juga tidak mau berkomentar banyak tentang peristiwa di Rutan Mako Brimob seperti dialami Suarbudaya.
“Belum tahu kejadian sebenarnya. Jadi tidak bisa mengomentari sesuatu yang tidak tahu,” kata Farhan saat dihubungi Suara.com.
Sebelumnya, Pendeta Suarbudaya Rahadia menyaksikan sendiri bagaimana suasana ketika sebuah selongsong peluru menyasar dirinya dan anggota keluarga yang tengah membesuk aktivis Papua di rumah tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Suarbudaya menceritakan kalau tempat mengunjungi para tahanan di Mako Brimob itu berada di sebuah lapangan terbuka yang ditutup oleh kerangkeng besi dari atap hingga sisi kiri dan kanannya.
Saat itu, ia mengaku tengah menemui Ambrosius Simulaid dan Dano Tabuni. Ada juga Ibunda dari Surya Anta Ginting dalam ruangan tersebut.
Baca Juga: Asrama Polri di Kemayoran Dilalap Si Jago Merah
Saat melakukan kunjungan itu, suara ledakan keras terdengar. Tidak disangka ada tembakan yang justru mengarah kepadanya sesaat setelah suara ledakan itu muncul.
"Beberapa tembakan itu jatuh persis menimpa hampir beberapa sentimeter dari kepala saya," kata Suarbudaya di LBH Jakarta, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019).
Selongsong yang jatuh di dalam ruangan tersebut mengeluarkan asap cukup banyak sehingga membuat orang-orang di dalamnya berteriak meminta untuk keluar. Bukannya dievakuasi, penjaga berpangkat Provost malah mengeluarkan senapan laras panjang dan meminta Ambrosius dan Dano yang berteriak-teriak untuk segera diam.
"Pada waktu itu di ruangan itu juga ada Ibunda dari Surya Anta yang berusia sudah 70 tahun lebih terpapar asap itu juga," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
Bundaran HI Siap Sambut Tahun Baru 2026, Panggung Hampir Selesai
-
Begini Kata Hasto Soal Sejumlah Ketua DPD PDIP Masih Rangkap Jabatan di Partai
-
Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota, Arus Arah Slipi Macet Panjang hingga 4 Kilometer!
-
Bukti Kehadiran Negara, Kemen PU Turun Langsung Bersihkan Pesantren Darul Mukhlisin
-
Waketum PAN Sebut Pilkada Lewat DPRD Layak Dipertimbangkan: Bisa Tekan Politik Uang dan Dinasti
-
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Singgung Sila ke-4: Pilkada Lewat DPRD Layak Dikaji dan Konstitusional
-
KPK Sebut Penyidikan Kasus Haji Segera Rampung, Bagaimana Nasib Gus Yaqut hingga Bos Maktour?