Suara.com - Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Komaruddin Amin menyebut ada dua pesantren di Indonesia yang terindikasi menganut paham radikalisme. Indikator yang digunakan Kemenag untuk meneliti tingkat radikal pada pesantren ialah bagaimana standar angka yang ditemukan menghadapi intoleransi.
Komaruddin menuturkan, hasil tersebut merupakan kerja dari pihak penelitian dan pengembangan (litbang) Kemenag. Tetapi ia menyebut jumlah yang ditemukan tidak banyak.
"Jadi masih berpotensi, terindikasi tapi belum ke arah situ, dan itu hanya 2 (pesantren)," kata Komaruddin saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis (25/11/2019).
Meski demikian, Komaruddin enggan menyebutkan pesantren mana yang terindikasi menganut paham radikalisme.
Menurutnya cara untuk menemukan itu ialah dengan melakukan penelitian seputar intoleransi. Semisal diberikan pertanyaan apakah setuju apabila Pancasila diganti.
Ia menyebut jika pesantren tersebut setuju berarti yang bersangkutan tergolong radikal secara politis. Ancaman semacam itu disebutnya mesti diberikan treatment secara spesifik.
Contoh lain ialah diberikan pertanyaan soal apakah setuju kalau pemimpin berasal dari kalangan non muslim. Kalau yang diberikan pertanyaan menjawab tidak setuju maka bisa dikategorikan intoleran.
"Intinya kami diberi amanah oleh negara untuk memberi pendidikan keagamaan yang moderat toleran dan menanamkan nilai-nilai religiusitas dan toleransi. Anak-anak religius dan nasionalis juga," tandasnya.
Baca Juga: Isu 3 Persen Anggota TNI Terpapar Radikalisme, BNPT: Bisa Tanya ke Mabes
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita