Suara.com - Sebanyak 85 warga negara China ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus penipuan melalui sambungan telepon atau dikenal dengan telecom fraud. Selama melancarkan aksinya, sindikat yang hanya mengincar warga Tiongkok itu telah meraup untung sebesar Rp 36 miliar.
Modus dalam kasus ini, para tersangka kerap memberi janji palsu seperti bisa menyelesaikan masalah pajak. Biasanya, para korban memunyai masalah terkait pajak atau ingin berinvestasi.
"Korbannya semua di China, tidak ada di Indonesia. Transaksinya (dari korban kepada tersangka) bervariasi, ada yang kecil, ada yang besar. Total kerugiannya mencapai Rp 36 miliar," kata Gatot di Polda Metro Jaya, (26/11/2019).
Para tersangka mengaku sebagai polisi, jaksa, atau pegawai bank dalam melancarkan aksinya.
"Kami sudah mendalami kasus ini, mereka melakukan modusnya dengan seolah-olah menjadi seorang polisi, jaksa, banker (pegawai bank). Korbannya ada di China, mereka tahu siapa korban-korbannya," katanya.
Selanjutnya, para tersangka mengontak korbannya melalui telepon dalam sebuah kotak. Hal tersebut dilakukan agar percakapan kedap suara.
"Iya memang betul, mereka menggunakan box (kotak) saat menelepon untuk kedap suara," papar Gatot.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya meringkus 91 orang terkait kasus penipuan melalui sambungan telepon atau dikenal dengan telecom fraud. Dalam kasus ini, kebanyakan tersangka merupakan warga negara asing asal China.
Sebanyak 85 warga negara China sebagai tersangka. Sementara, enam orang warga negara Indonesia masih berstatus saksi.
Baca Juga: Kapolda: Reuni 212 Kegiatan Agama Biasa, Tak Usah Dibesar-besarkan
Gatot menuturkan, para pelaku ditangkap di tujuh lokasi berbeda. Mulai dari Griya Loka, BSD, Mega Kebon Jeruk, Kemanggisan, Pantai Indah Kapuk, Perum Intercon, Bandengan Tambora, dan Malang, Jawa Timur.
Berita Terkait
-
Enam Rumah Mewah di Jakarta jadi Markas Komplotan Penipu Asal Tiongkok
-
Dua Penipu Ditangkap Polisi, Modus Gadai Sertifikat Rumah di Jaksel
-
455 Orang Jadi Korban, Waspada Sindikat Penipu Jual Apartemen Fiktif
-
Akhir Petualangan Playboy Penipu Usai Dijebak 3 Pacarnya di Serang
-
Ikhsan, Penipu yang Catut Nama Yenny Wahid, Hary Tanoe, dan Jokowi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional