Suara.com - Media sosial dibuat ramai dengan penampakan sejumlah foto-foto kondisi Jalan Prof. Dr. Satrio tepatnya di kolong Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanka. Foto yang diambil pada 2014 dan 2019 menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan.
Dari hasil penelusuran Suara.com, Rabu (27/11/2019), foto tersebut dipotret langsung oleh akun Instagram @bluemooncm78.
Akun ini menampilkan foto perbandingan kondisi kolong JLNT pada 2014 yang dipenuhi rumput dan tanaman hijau dengan kondisi pada 2019, sebagian besar tanaman sudah dibersihkan diganti dengan beton.
Foto ini juga diunggah kembali oleh akun Twitter @giewahyudi. Foto-foto tersebut mendadak viral dan menjadi sorotan warganet.
Banyak warganet yang menyayangkan perubahan yang terjadi justru semakin mempersempit ruang terbuka hijau di ibu kota. Tak sedikit warganet yang membandingkan kebijakan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dengan gubernur saat ini Anies Rasyid Baswedan.
"Jadi penasaran mereka pada nyesel gak sih atau minimal melek gitu sama perubahan yg terjadi dari jaman gubernurnya Pak BTP kemudian sekarang Pak Anies Baswedan? Hhh~" kata @lemonadeft.
"Ini kan posisinya di tengah/median jalan, apa nanti orang-orang diarahkan buat berjalan di median jalan, terus diperbanyak tempat menyeberang, makin macet lagi itu jalanan, satu tmpt nyebrang di depan Ambassador aja udah bikin puyeng," ungkap @iwankecil.
"Si anies pengen menghilangkan semua hal yg baik dari Gubernur sebelumnya," tutur @phincent.
"Jalur hijau di Jakarta udah mau punah apa gimana sih," ucap @milkgoreng.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Kerja Ombudsman RI Belum Efektif
"Wah, beda banget visi Ahok @basuki_btp dengan Anies @aniesbaswedan memimpin @DKIJakarta," ujar @parlandungan.
"Sekarang jadi parkiran ojol," ujar @cecepppss.
Berita Terkait
-
Marwan Batubara: Jangan Jual Isu Mafia Migas Bisa Diberantas Ahok!
-
Sebut Ahok di Pertamina Bukan Hal Penting, Alasan Rocky Gerung Malas Gubris
-
Arief Poyuono: Ahok di Pertamina Cuma Batu Loncatan ke Jabatan Menteri
-
Dicibir Fadli Zon jadi Komut Pertamina, Djarot: Pak Ahok Hati-hati Loh...
-
Jadi Bos Pertamina, Pesan Istana ke Ahok: Jangan Sampai Masih Impor Minyak
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO