Suara.com - Setelah sempat ramai menjadi trending topic di media sosial, Twitter, kini muncul petis penolakan Reuni 212 di laman change.org. Petisi menolak Reuni 212 itu yang bakal digelar di Monas pada 2 Desember mendatang dianggap sebagai kegiatan politik berjubah agama.
Petisi ini ditulis oleh akun 7intaputih pada Senin (27/11/3019). Dari keterangan yang tercatum dalam petisi tersebut, acara yang diinisiasi PA 212 itu dianggap merupakan bentuk banalitas budaya.
"Peringatan Reuni Alumni 212 adalah suatu bentuk banalitas budaya. Sedari awal gerakan 212 adalah gerakan politik yang berjubah agama," ujar akun di keterangan petisi itu seperti dikutip Suara.com, Rabu (27/11/2019).
Akun itu juga menganggap politik identitas tak pernah usai meski masa Pemilu telah lewat.
"Mereka tidak peduli anak bangsa bermusuhan, saling hujat bahkan berkelahi demi ambisi kekuasaannya," jelasnya.
Selain itu, ia acara reuni 212 disebutnya tidak lagi relevan dengan kondisi bangsa sekarang ini. Pasalnya aksi itu, kata akun itu hanya berisi ujaran kebencian dan menngunakan ruang publik dalam waktu yang lama.
"Dengan ini semoga semua pihak khususnya umat Islam sadar dan menyadari sehingga tidak mudah dijadikan komoditas politik dalam dibajak dan diperalat solidaritas dan ukhuwahnya demi kepentingan pihak-pihak yang belum tentu peduli dengan umat Islam," pungkasnya.
Seruan penolakan terhadap Reuni 212 yang dibuat akun 7intaputih berjudul petisi Tolak Izin Reuni dan Bubarkan PA 212. Petisi tersebut juga ditujukan langsung kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sampai pukul 16.00 WIB, petisi ini telah ditandatangani 2,860 orang. Jumlah orang yang menandatangani petisi gang dibuat sejak Senin (25/11/2019) ini terus bertambah.
Baca Juga: Muncul Petisi Minta Anies Tolak Beri Izin Reuni dan Bubarkan PA 212
Dalam keterangannya, pembuat petisi menyatakan 212 adalah gerakan politik yang berjubah agama. Karena itu tindakan Anies yang mengizinkan acara ini digelar di Monas disayangkan pemilik akun ini 7intaputih.
"Sungguh kebijakan yang sangat dangkal jika Anies Baswedan pada saat pasca Pemilu 2019 memberikan ijin Reuni Alumni 212 yang rawan disusupi sekaligus ditunggangi kepentingan elit politik," seperti yang dikutip keterangan dalam petisi oleh suara.com, Rabu (27/11/2019).
Berita Terkait
-
Mahfud MD soal Reuni 212: Kami Izinkan Asal Tertib dan Tak Picu Keributan!
-
Pesan Mabes Polri ke Peserta Reuni 212: Taati Aturan dan Hargai HAM
-
Wamenag: Reuni 212 Jadi Dosa Jika Sebar Ketakutan
-
Wakil Menteri Agama: Ikut Reuni 212 Tidak Berdosa
-
#ReuniBatal212Bubar Membahana di Twitter, Ustaz Haikal: Acuhin Saja
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka