Suara.com - Intelektual Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla mengaku sedih dengan usulan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait presiden dan wakil presiden kembali dipilih oleh MPR.
Melalui kicauannya di Twitter @ulil yang diunggah pada Kamis (28/11/2019), Ulil merasa NU tidak perlu mendukung wacana pemilihan Presiden melalui MPR.
"Saya amat sedih sekali karena PBNU mendukung pemilihan presiden melalui MPR," ungkap Ulil.
Menurut Ulil, prestasi penting reformasi adalah pemilu langsung sehingga pemilihan Presiden melalui MPR adalah sebuah kemunduran.
"Pemilu langsung adalah salah satu capaian penting reformasi kita. Ini adalah kemunduran besar bagi demokrasi. NU tak boleh menjadi bagian dari kekuatan "konservatif" untuk memundurkan demokasi kita," ujarnya.
Ulil juga menolak wacana Kemendagri untuk mengganti Pilkada langsung dengan pemilihan kepala daerah melalui DPRD, dengan alasan mahalnya biaya pemilu.
"Kalau alasan ini dipakai, maka ini juga berlaku untuk Pilpres. Apakah Pilpres langsung mau diganti juga?" tanya Ulil dengan heran.
Ia khawatir jika pemilihan presiden tidak lagi dilakukan secara langsung maka diplomasi Islam khas Indonesia juga ikut rusak.
"Pilpres langsung adalah salah satu penanda bahwa negeri kita benar-benar demokratis. Kita selama ini melakukan diplomasi keluar, menjual Islam khas Indonesia yang ditandai dengan 'kompatibilitas Islam dan demokrasi'. Kalau pilpres langsung diakhiri, maka diplomasi Islam kita akan 'ambyar'!" ucap Ulil.
Baca Juga: Viral Bocah Salat dalam Kolam Renang Bikin Warganet Ngakak
Kicauan Ulil ini telah mendapatkan lebih dari 1500 like dan 900 retweet dalam waktu 6 jam setelah diunggah ke Twitter.
Dikutip dari laman resmi NU, PBNU memberikan sejumlah usulan yang disampaikan kepada Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam pertemuan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).
Salah satunya, PBNU menyarankan agar pemilihan presiden dan wakil presiden kembali dilakukan oleh MPR berdasarkan keputusan Munas NU pada 2012. PBNU menilai pemilihan presiden secara tak langsung oleh MPR memiliki lebih banyak manfaat daripada dipilih rakyat.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan bahwa pertimbangan Munas NU dalam merekomendasikan pemilihan presiden dan wakil presiden oleh MPR berdasarkan manfaat dan mudarat yang ditimbulkannya.
Menurutnya, biaya pemilihan secara langsung lebih mahal dibandingkan dengan pemilihan melalui MPR.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Ciliwung Meluap usai Hujan Deras, 20 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
Karen Agustiawan Sebut Pemerintah Lempar Tanggung Jawab ke Pertamina soal Sewa Tangki BBM
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangan Dicabut, Eks Dirut Pertamina Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM PT OPM
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan