Suara.com - Sejumlah pihak, termasuk pimpinan DPRD Jakarta menolak pembangunan hotel di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM). Bentuk penolakan yang dilakukan pimpinan DPRD Jakarta adalah memangkas anggaran untuk revitalisasi TIM.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pihak yang bertanggung jawab dengan proyek revitalisasi TIM justru 'ngambek' karena penolakan itu. Terlebih anggaran Rp 400 miliar telah dihilangkan.
Saat rapat pembahasan anggaran di komisi B, Sekretaris Komisi, Pandapotan Sinaga mengatakan banyak seniman yang tidak mengizinkan Jakpro mengerjakan proyek revitalisasi TIM. Pasalnya perusahaan plat merah itu dianggap tidak mengerti soal pembanguan lokasi pusat seni dan budaya.
"Ada penolakan seniman kan jakpro enggak boleh masuk," ujar Pandapotan di ruang komisi B, Jumat (29/11/2019).
Menanggapi itu, Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto yang turut hadir saat rapat memberikan tanggapan. Ia menyatakan siap melepas proyek revitalisasi TIM.
"Ya enggak apa-apa Pak kalau ada yang mau gantikan (mengerjakan proyek revitalisasi TIM)," kata Dwi.
Mendengar hal itu, Pandapotan kembali menimpali. Politikus PDI Perjuangan itu menganggap proyek tak bisa dialihkan karena Penyertaan Modal Daerah (PMD) sebesar Rp 200 miliar sudah dibayar.
"Kalau kata saya enggak mungkin diberhentikan karena PMD sudah masuk," balas Pandapotan.
Dwi menyatakan keseriusannya melepas proyek revitalisasi TIM. Ia bahkan menyatakan akan mengembalikan PMD itu.
Baca Juga: Anies Mau Cek Titik Lokasi Jokowi Terjebak Macet di Kuningan
"Saya balikin PMD-nya saya kasih ke yang mau menggantikan," ucap Dwi.
Akhirnya Pandapotan menyatakan revitalisasi TIM tak mungkin dihentikan atau dialihkan. Pasalnya APBD DKI tahun 2019 sudah disetor dan revitalisasi sudah berjalan sampai tahun 2021. Ia menegaskan yang ditolak hanya pembangunan hotelnya saja.
"Jadi revitalisasi TIM tidak mungkin dihentikan. Jadi kami hanya menolak pembangunan hotelnya saja. Rencana pembangunan hotelnya sudah kami hentikan."
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Prabowo Langsung Dapat Sapaan Spesial dari Trump
-
Siapa Menas Erwin? Jejak Pengusaha Penyuap Eks Sekretaris MA, Kini Diciduk Paksa KPK!
-
Jejak Suap Ratusan Juta Terhenti di BSD, KPK Borgol Menas Erwin, Bos Penyuap Eks Sekretaris MA
-
6 Siswa SDN 07 Pulogebang Mendadak Muntah Usai Santap Menu MBG, Kol Rebus Jadi Biang Kerok?
-
Skandal Korupsi Chromebook Seret Eks Menteri Jokowi! Apa Peran Abdullah Azwar Anas?
-
Terseret Kasus Chromebook, Ini Profil Abdullah Azwar Anas, Eks Menteri Jokowi Kini Diperiksa Jaksa
-
Dandhy Laksono Murka: Tak Ada Satupun Pejabat Mundur atau Dipenjara atas Kelalaian Program MBG?
-
Bukan Lagi Kementerian, DPR dan Pemerintah Sepakat Transformasi BUMN Jadi Badan
-
Warga Jakarta Keluhkan Kemacetan Rabu Sore, Polisi Sebut Ini Penyebabnya
-
Skandal Chromebook Makin Panas, Giliran Eks Menpan RB Azwar Anas Diperiksa Kejagung, Ada Apa?