Suara.com - Mantan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Demokrat Taufiqurrahman mengomentari pernyataan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany terkait saksi terhadap William Aditya Sarana.
Awalnya Tsamara membuat pernyataan yang membela William. Pembelaan itu diunggah ke Twitter pada Senin (2/12/2019).
"Tugas paling penting wakil rakyat itu bekerja memastikan kepentingan publik seperti mengawal anggaran. Kini sosok yang berani bongkar kejanggalan anggaran seperti William justru dinyatakan bersalah. Silahkan publik menilai. Tapi saya tau William tidak sendiri," tulis @TsamaraDKI.
Taufiqurrahman kemudian menanggapi pernyataan Tsamara dan menyebut PSI bersikap 'playing victim' melalui kicauan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya, Senin (2/12/2019).
"Wah sekarang mau playing victim, minta simpati karena ngerasa sudah kerja bener tapi malah disalahin. Bedain mana substansi mana teknis aja kalian masih bingung. Kasus di DKI bukan pengawalan tapi insinuasi," tulis @taufiqrus.
Selain menyebut kasus pengungkapan anggaran DKI hanya sebagai tuduhan tersembunyi, Taufiqurrahman juga mengatakan bahwa PSI tebang pilih dalam mengawal anggaran.
"Aneh kalian ini kawal anggaran tebang pilih, coba itu kritisi APBN berani gak?" ujar Taufiqurrahman.
Hanya dalam waktu satu jam setelah diunggah, kicauan Taufiqurrahman telah mendapatkan hampir 400 like dan 200 retweet.
Dikutip dari partner Suara.com, Covesia, Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menyebut William Aditya Sarana melakukan kesalahan ringan saat mengunggah anggaran lem Aibon Rp 8,2 miliar milik Pemprov DKI.
Baca Juga: Rapat Perdana Erick Thohir dengan Komisi VI DPR RI
"Paling berkisar itu (teguran), hanya kesalahan ringan. Kalau dianggap kekeliruan, ya kekeliruan ringan. Ini berlaku untuk semua termasuk saya," ucap Ketua BK DPRD DKI Jakarta Achmad Nawawi, Jumat (29/11/2019).
Menurutnya, William tak akan diberi sanksi berat meski dinyatakan bersalah saat mengunggah Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Pemprov DKI yang akhirnya membongkar soal adanya anggaran besar lem aibon untuk sekolah di wilayah Jakarta Barat itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir