Suara.com - Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat telah lama menggelar program sertifikasi dai. Dalam implementasinya, masih ada dai yang tidak lulus salah satunya ialah karena salah dalam membaca ayat Alquran.
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia Pusat (MUI) Muhammad Cholil Nafis menyampaikan hasil dari pelaksanaan program sertifikasi dai yang sudah berjalan sejak dua tahun silam. Jumlah peserta yang mengikuti sertifikasi dai gelombang pertama sebanyak 69 dan gelombang kedua meningkat menjadi 96 orang.
"Tapi ternyata dari semuanya itu tidak semuanya lulus," kata Cholil dalam pidatonya pada acara Pembukaan Rapat Koordinasi Dakwah Nasional Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).
Cholil menerangkan bahwa standar kelayakan dai bersertifikasi itu juga karena adanya standar nilai minimal yang mesti dipenuhi oleh para dai. Standar minimal itu terdiri dari tes baca Alquran, harus memiliki wawasan Islam wasatiyyah, memiliki wawasan kebangsaan, dan memiliki metode dakwah yang mengarah kepada ukkuwah Islamiyah, wathaniyah dan basyariyah.
"Ada juga yang gugur karena bacaan Alquran-nya kurang baik. Dibuktikan dengan apa? Kita memberikan tes IMLA ternyata menulis arabnya tidak benar," katanya.
Cholil kemudian mengungkapkan bahwa inti dari program sertifikasi dai tersebut ialah untuk peningkatan kualitas dari dari itu sendiri. Ia pun sempat menyebut kalau adanya program sertifikasi dai tersebut dikarenakan banyaknya pertanyaan kepada MUI soal dai.
"Nama dai ini baik apa enggak? Dai ini pro NKRI apa enggak? Dai ini orang yang ekstrim atau tidak, ini orang radikal atau tidak? Maka untuk menjawab itu semua ke MUI," kata dia.
Tapi Cholil menekankan bahwa bukan berarti MUI melarang dai yang belum memiliki sertifikat untuk berdakwah. Hanya saja MUI akan menampilkan daftar dai-dai yang sudah bersertifikasi dan bisa dilihat oleh publik.
Cholil menuturkan bahwa dai-dai yang sudah lulus dan mendapatkan sertifikasi itu akan ditampilkan dalam aplikasi milik MUI yang bisa diakses secara bebas oleh masyarakat.
Baca Juga: Maruf Amin Dicurigai Manfaatkan Jabatan Wapres untuk Perkuat MUI
"Sehingga siapapun yang ingin mengakses para dai dari MUI tinggal buka aplikasi dakwah MUI," katanya.
Berita Terkait
-
Puji soal Sertifikasi Dai, Wapres Maruf: Biar Enggak Salah Berdakwah
-
Kontroversi Larangan Ucapan Natal, Wapres Ma'ruf: Dibikin Enak Saja Lah
-
GP Ansor Sebut Larangan Penulisan Ucapan Natal di Roti TLJ Berlebihan
-
Soal Kasus Sukmawati, Setara Institue Minta MUI Tidak Mengulangi Kasus Ahok
-
Eggi Sudjana Cs Desak MUI Keluarkan Fatwa Soal Kasus Sukmawati
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional