Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Demokrat Taufiqurrahman menyindir PSI perihal anggaran lem aibon Rp 82 miliar. Ia menegaskan anggaran tersebut tak muncul dalam draf Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2020.
Sindiran tersebut direspon langsung oleh Juru Bicara PSI Dedek Prayudi. Keduanya pun terlibat adu argumen di Twitter hingga menjadi sorotan.
Awalnya, Taufiqurrahman melalui akun Twitter @taufiqrus meminta agar semua pihak mengecek ulang anggaran lem aibon dalam draf RAPBD DKI yang baru saja diserahkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Ia menyebut ada pihak yang menuduh berbuat korupsi hingga menimbulkan kegaduhan.
"Cek yang bener yah, ada nggak lem aibon dan anggaran aneh disitu. Kalau ada kritisi di ruang rapat resmi, bukan nyinyir dan menuduh orang niat mau korupsi, membuat kegaduhan tapi nggak mau klarifikasi, menginsinuasi sehingga memalukan," cuit Taufiqurrahman seperti dikutip Suara.com, Rabu (4/12/2019).
Tak lama berselang, cuitan Taufiqurrahman tersebut dikomentari oleh Dedek Prayudi. Ia membalas anggaran lem aibon telah menghilang lantaran sudah lebih dahulu diketahui publik.
"Ya iyalah, sudah ketahuan duluan, gimana sih? Jumawa kok salah konteks," ungkap Dedek.
Tak terima dengan balasan Dedek, Taufiqurrahman kembali memberikan jawaban. Ia menuding PSI merasa paling benar dan tak mengerti tahapan yang ada.
"Nggak mengerti proses, nggak mengerti tahapan, belagak paling bener, eforia baru menjabat bukannya belajar dulu, malah kekeliruan terus menerus diglorifikasi. Sadar dirilah brother, publik juga tau kok apa maksud kalian sesungguhnya," sindir Taufiqurrahman.
Sindiran Taufiqurrahman tersebut mendapatkan jawaban telak dari Dedek. Ia menegaskan partainya sedang berjuang membiasakan yan benar, yakni transparansi terhadap publik.
Baca Juga: Yuli Riswati, Jurnalis Asal Indonesia yang Dideportasi Pemerintah Hong Kong
"Justru karena publik tahu apa maksud kami, dukungan terhadap perjuangan ini semakin besar. Keliru? Coba tanya Gubernur kenapa bilang salah ketik, salah sistem hingga membuat tim investigasi. Simpel saja, anda ingin membenarkan yang biasa, kami ingin membiasakan yang benar," tegasnya.
Berita Terkait
-
Diserahkan ke DPRD, Pemprov DKI Akhirnya Unggah RAPBD 2020 ke Internet
-
Tolak Wacana 3 Periode dan Presiden Dipilih MPR, Demokrat: Abuse of Power!
-
Bongkar Anggaran Lem Aibon Divonis Salah, PSI: Warga DKI Kasihan Banget sih
-
Ungkap Anggaran Lem Aibon Divonis Salah, Pendiri PAN Bandingkan Era Ahok
-
Bakal Kena Sanksi, William Mendesak Transparansi Anies Baswedan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa