Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bekerja sama dengan Litbang Kompas merilis hasil survei terkait harapan publik terhadap penyelesaian pelangggaran HAM masa lalu di era Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.
Hasilnya, sebanyak 51,7 persen responden tak yakin Jokowi-Maruf Amin mampu menyelesaikan kasus pelangggaran HAM masa lalu terkait kasus penculikan aktivis 1998.
Dalam rilis survei tersebut Komnas HAM bersama Litbang Kompas mengangkat lima kasus HAM berat masa lalu yakni, Peristiwa 1965, Penembakan Misterius (Petrus) 1982-1985, Penculikan Aktivis 1997-1998, Penembakan Trisakti-Semanggi 1998 dan Kerusuhan 1998.
Dari survei tersebut diketahui, sebanyak 51,7 persen responden tak yakin Jokowi-Maruf Amin mampu menyelesaikan kasus Penculikan Aktivis 1998. Kemudian, 42,7 persen tak yakin akan penyelesaian kasus Kerusuhan 1998. Selanjutnya, 42,6 persen tak yakin akan penyelesaian kasus Petrus. Lalu, 41,8 persen tak yakin penyelesaian kasus Penembakan Trisakti-Semanggi 1998. Serta, 40,9 persen tak yakin akan penyelesaian kasus Peristiwa 1965.
Baca Juga: Mulai Menyerang, Tokoh Pendiri PAN Singgung Tokoh Militer dan Pelanggar HAM Ngotot Jadi Presiden
"Publik meragukan kemampuan pemerintah Jokowi-Maruf dalam penyelesaian kasus HAM masa lalu, terutama penculikan aktivis," kata Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM Mohammad Choirul Anam di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta pada Rabu (4/12/2019).
Lebih lanjut, Anam menyampaikan berdasar hasil survei diketahui ketidakyakinan responden terhadap penyelesaian kasus HAM masa lalu kepada Jokowi - Maruf Amin lantaran adanya hambatan bernuansa politis yakni berkisar 73,9 persen.
Sedangkan, responden yang menilai ragu penyelesaian kasus HAM masa lalu bisa terselesaikan lantaran ketidakmampuan Jokowi-Maruf Amin hanya berkisar 23,6 persen.
"Nuansa politis dianggap sebagai hambatan terbesar pemerintah Jokowi-Maruf menyelesaikan kasus-kasus HAM masa lalu," ungkapnya.
Untuk diketahui, survei terkait harapan publik terhadap penyelesaian pelangggaran HAM masa lalu di era Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin dirampungkan Komnas HAM dan Litbang Kompas sejak 15 November 2019. Metodologi penelitian yang digunakan yakni, kualitatif survei dan wawancara tatap muka.
Baca Juga: Gerindra Angkat Mantan Anggota Komnas HAM Munafrizal Sebagai Juru Bicara
Adapun, responden yang dilibatkan dalam penelitian tersebut yakni sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi dengan sampling error kurang-lebih 2,8 persen. Responden tersebut merupakan laki-laki dan perempuan dengan proporsi 50:50 dan usia 17 sampai 65 tahun.
baca juga
-
Komnas HAM Tegaskan Kasus Penyiraman Air Keras Novel Bukan Rekayasa
-
Soal Wacana Pemerintah Hidupkan KKR, Ini Catatan Penting Komnas HAM
-
Mahfud Usul KKR Dihidupkan Lagi, Komnas HAM: Ajak Keluarga Korban Diskusi
-
Komnas HAM Dukung Wacana Mahfud Hidupkan Lagi KKR, Asalkan...
-
Komnas HAM Minta Polri Umumkan Polisi Represif saat Kerusuhan 22 Mei
Berita Terkait
-
Mulai Menyerang, Tokoh Pendiri PAN Singgung Tokoh Militer dan Pelanggar HAM Ngotot Jadi Presiden
-
Gerindra Angkat Mantan Anggota Komnas HAM Munafrizal Sebagai Juru Bicara
-
Gerindra Angkat Eks Komisioner Komnas HAM Jadi Juru Bicara
-
Banyak Jenazah Pulang, Komnas HAM Sebut Perdagangan Orang Darurat di NTT, Mahfud MD Malah Bilang Begini
-
Komnas HAM: Perdagangan Orang di NTT Sudah Darurat!
-
Profil Anis Hidayah, Komisioner Komnas HAM yang Cerita Lion Air Hilang di Radar
-
Tegang! Pesawat Batik Air Ditumpangi Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah Naik Lagi Sebelum Mendarat di Kendari
Video
-
Pasca Tabrakan Kereta India: Seema Chaudhary Mencari Jenazah Suami Tercinta di Enam Rumah Sakit
-
Jadi Sorotan, Media Asing Bongkar 'Gosip' Hubungan Jokowi dan Megawati Retak
-
Tewaskan 233 Orang, Ini 5 Fakta Horor Penyebab Tabrakan Kereta di India
-
Wawancara Ei Mochizuki: Fasih Berbahasa Indonesia dan Hobi Bersepeda
-
Podcast On the Go: Buka-bukaan Kemiskinan Jateng Bareng Senator Abdul Kholik (Part 1)
-
Pamer Tas LV Rp132 Juta, Reaksi Jennifer Dunn saat Ditawari Produk UMKM Bikin Heboh
-
Sederet Fakta Rezim Jokowi yang Anti Islam, Ini Jawaban Mahfud MD
-
Pendidikan dan Perjalanan Karier Selvi Ananda, Istri Gibran yang Dihina Kejam Warganet
terkini
-
Sampai Ungkit Utang dan Biaya RS, Kakak Virgoun Diduga Sindir Inara Rusli Tak Tahu Diri
-
Toyota Umumkan Recall Pada Tiga Model Karena Masalah ECU Airbag
-
Ganjar Terapkan Ekonomi Sirkular di Jateng, Konsep Ramah Lingkungan yang Banyak Diadopsi Anak Muda
-
Sebelum Ketahuan Selingkuh, Inara Rusli Akui Virgoun Orang Baik: Semua Sifat Cowok Idaman Ada
-
4 Film dan Drama Jin Young GOT7 yang Wajib Masuk Wishlist Tontonanmu!
-
Update Ranking BWF: Fajar/Rian Masih Kokoh Duduki Peringkat 1 Dunia!
-
'Attack on Titan: The Final Exhibition' Hadir di Jakarta, Jangan Lewatkan!
-
OMG Kalsel Peduli Driver Ojol dengan Ganti Oli Gratis