Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan sempat menjadi ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) namun tidak resmi. Hal itu dikarenakan Ma'ruf juga menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).
Saat itu Ma'ruf meminta kepada Menteri Agama era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Maftuh Basyuni untuk segera membentuk badan wakaf dan segala regulasi lainnya. Lalu Maftuh sempat bertanya soal siapa yang akan menjadi ketua BWI-nya.
"Saya bilang kalau enggak ada yang lain, saya yang jadi ketuanya," kata Ma'ruf saat berpidato dalam Rapat Koordinasi Nasional BWI di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2019).
Ia menyebut setelah ditunjuk barulah dibuatkan segala regulasinya dan dirinya menjabat sebagai Ketua BWI sementara. Dengan jabatannya itu Ma'ruf pernah ikut hadir dalam acara muktamar wakaf dunia di Mekkah.
"Sebagai ketua badan wakaf yang tidak resmi itu, karena belum dapat keputusan dari presiden," ucapnya.
Namun saat menjadi Ketua BWI tidak resmi itu, Ma'ruf ternyata sudah diangkat menjadi anggota Watimpres untuk periode 2007-2014.
Ia pun harus menanggalkan jabatannya yang tidak resmi itu karena Watimpres dilarang merangkap jabatan. Karena itu pula akhirnya Ma'ruf mengusulkan nama lain yakni Muhammad Tholchah Hasan (alm.) untuk menjadi Ketua BWI periode 2007-2010.
"Padahal saya sudah kerja, sudah rapat-rapat sudah menyusun program akhirnya yang kita usulkan jadi ketua badan wakaf itu Profesor Tholchah Hasan," pungkasnya.
Baca Juga: Wapres Maruf: Jokowi Kasih Arahan Pemberantasan Korupsi Jadi Prioritas
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?