Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai maraknya tindakan koruptif yang dilakukan para penyelenggara negara sangat memprihatinkan.
Hal itu dibuktikan dengan berjalannya sebuah proses perizinan berbelit-belit bahkan aturan rumit yang diterapkan penyelenggara negara.
Ma'ruf mengungkapkan bahwa sehatnya birokrasi dalam suatu negara turut mendukung pembangunan negara itu sendiri. Namun yang ada di Indonesia malah merebaknya perilaku koruptif.
"Proses perizinan yang berbelit-belit, aturan yang rumit, menjadi faktor peluang untuk para pemegang kekuasaan baik tingkat Kementerian atau Lembaga atau Pemerintah Daerah untuk berperilaku koruptif, sehingga menciptakan ekonomi biaya tinggi," kata Ma'ruf dalam acara Apresiasi dan Penghargaan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2019).
Ma'ruf menerangkan bahwa pembangunan zona integritas ini sejalan dengan salah satu dari 5 program prioritas pemerintah. Penyederhanaan birokrasi dan penyederhanaan regulasi perlu dilakukan terhadap prosedur birokrasi yang panjang, berbelit-belit dan menghambat pelayanan publik.
"Sukses atau tidaknya agenda-agenda pembangunan yang diusung presiden akan sangat bergantung kepada keberhasilan reformasi birokrasi, instansi pemerintah untuk utamanya unit layanan yang berdampak pada masyarakat dan dunia usaha," ucapnya.
Dengan begitu, Ma'ruf menyampaikan bahwa sedianya instansi pemerintah juga harus memahami kalau pemerintah memiliki peran sebagai pemberi layanan kepada masyarakat dengan mutu yang terbaik. Tentu upaya itu dilakukan guna memperbaiki kualitas pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan integritas birokrat.
"Akan berpengaruh kepada kepuasan masyarakat dan meningkatkan kepercayaan publik yang berujung peningkatan produktifitas dan daya saing bangsa," katanya.
Baca Juga: Temui Jokowi dan Maruf Amin, Ahok Mengaku Tak Ada Arahan Khusus
Berita Terkait
-
Prabowo: Saya Dapat Perintah dari Presiden Berantas Korupsi di Kemenhan
-
Jokowi Tak Hadir Saat Peringatan Hari Antikorupsi di KPK
-
Tilap Anggaran Desa Rp 1 Miliar, Eks Kades Asep Maulana Dijebloskan ke Bui
-
Pemerintah Fokus Bangun Infrastruktur, Ini Pesan Novel di Hari Anti Korupsi
-
Di Depan Wapres Maruf, Ketua Komnas HAM: Pelanggaran HAM Makin Berat
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum