Suara.com - Marco Kusumawijaya mundur dari jabatan Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bidang pesisir. Ia mengaku tugasnya telah selesai.
Melalui siaran pers yang diterima Suara.com, Senin (2/12/2019), Marco menjelaskan bahwa tugas pokok Komite Pesisir untuk menyiapkan langkah-langkah penghentian reklamasi telah diselesaikan pada September 2018.
Sementara tugas menyusun rencana wajah baru kawasan pesisir Jakarta tanpa reklamasi telah diselesaikan pada November 2019. Marco juga menjelaskan program yang masih berjalan saat ini sudah sesuai rencana.
"Sedangkan program perbaikan kampung yang terletak di kawasan pesisir, telah berlangsung di jalan yang benar sesuai dengan yang kami percayai. Ini semua berkat kolaborasi banyak sekali teman-teman di dalam dan di luar pemerintahan," tuturnya.
Terkait program yang belum selesai, Marco menanggapinya dengan mengutip pernyataan Gubernur Anies Baswedan.
Ia mengatakan, "Tentu saja 'belum semua janji tertunaikan tuntas, tapi insyaalah sudah berlangsung di jalan dan menuju ke arah yang benar, dan akan tunai tuntas pada waktunya".
Setelah tidak lagi menjabat sebagai Ketua TGUPP bidang pesisir, Marco berencana menulis buku.
"Karena ada rencana menuntaskan penulisan buku, maka disepakati untuk saya non aktif dari kegiatan di TGUPP per 1 Desember 2019," ungkap Marco.
Ia mengaku telah menulis buku tentang kota-kota di Indonesia dan hubungannya dengan alam sejak 7 tahun lalu. Tapi sempat tertunda sejak 2016.
Baca Juga: ICW Tolak Semua Konsep Dewan Pengawas KPK, Ini Tiga Alasannya
Proses penulisan buku itu terhenti lantaran Marco aktif dalam kegiatan demi menghentikan penggusuran paksa dan reklamasi.
"Sempat tertunda selama lebih dari dua tahun sejak 2016 ketika saya dan beberapa kawan terpanggil untuk masuk ke dalam politik praktis demi menghentikan penggusuran paksa dan reklamasi yang mencapai puncak brutalnya pada tahun 2016," ucapnya.
Untuk diketahui, Marco merupakan salah satu dari 67 anggota TGUPP yang cukup dikenal masyarakat. Ia merupakan pendiri Rujak, Center of Urban Studies.
Salah satu buku karyanya berjudul Kota Rumah Kita (City Our Home). Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai tim pakar Anies Baswedan dan mantan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Selain Marco, anggota TGUPP yang mundur adalah Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sudirman Saad.
Berita Terkait
-
Soal Hunian DP Nol Rupiah Cilangkap, Anies: Jangan Lebih Cepat tapi Mahal!
-
Serbu Peresmian Rumah DP Rp 0 Cilangkap, Seorang Ibu Merasa Kecele
-
Catat ya! Kata Anies, Pemohon Rumah DP 0 Rupiah Mesti Punya Tabungan
-
BPRD Sisir Parkir Mall Jakarta: Tujuh Unit Mobil Mewah Tunggak Pajak
-
Bukan Cuma Marco, Anggota TGUPP Anies Ini Ternyata Juga Mundur
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Dugaan Aliran Dana Janggal Aqua ke PDAMSenilai Rp600 Juta Per Bulan!
-
Dukung PPPK Jadi PNS, Anggota Komisi II DPR Sebut Usulan Terbuka Diakomodir Lewat Revisi UU ASN
-
Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan
-
HLN ke-80, 171 Warga Tulungagung Peroleh Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
KCIC Pastikan Isu Dugaan Korupsi Whoosh Tak Pengaruhi Jumlah Penumpang
-
RUU PPRT: Bukan Sekadar Upah dan Kontrak, Tapi Soal Martabat Manusia yang Terlupakan