Suara.com - Tahanan politik perempuan yang dipenjara selama bertahun-tahun di Mesir memulai aksi mogok makan guna menuntut pembebasan mereka.
Sekelompok aktivis perempuan, di antaranya terdapat tokoh oposisi perempuan Mesir Asma Syukur dan pembela hak asasi manusia Salma Ashraf, merilis pernyataan tertulis bersama melalui Facebook.
"Sepuluh tahanan wanita yang ditahan di Penjara Wanita Qanatir, yang terletak di sebelah barat ibu kota Kairo, mengalami pelanggaran HAM yang berat dan bahkan tidak diizinkan untuk melihat anak-anak mereka," ungkap pernyataan tersebut sebagaimana dilansir dari Kantor Berita Anadolu, Selasa (17/12/2019).
Sepuluh tahanan perempuan itu memulai aksi mogok makan sejak hari Sabtu pekan kemarin.
Mereka dipenjarakan dengan alasan yang tidak ada pada konstitusi dan tuntutan terhadap mereka adalah sebuah "alasan fiktif dan balas dendam politik".
Sambil menjabarkan nama-nama mereka yang melakukan aksi mogok makan, sekumpulan aktivis perempuan Mesir meminta rakyat Mesir dan masyarakat dunia untuk "memberikan dukungan kepada para tahanan perempuan Mesir".
Kerabat tahanan mengkonfirmasi aksi tersebut
Di sisi lain, kerabat tahanan yang tidak ingin disebutkan namanya berbicara kepada Anadolu Agency, mereka mengatakan bahwa aksi mogok makan tersebut memang sudah dimulai sejak Sabtu lalu.
Sepuluh wanita yang memulai aksi tersebut telah lama ditahan karena tudingan yang bersifat politik seperti menjadi anggota organisasi terlarang (Ikhwanul Muslimin) dan menyebarkan berita palsu.
Baca Juga: Protes Anti Pemerintah, 9 Ibu-ibu di Nikaragua Mogok Makan di Gereja
Beberapa di antaranya belum pernah dibawa ke pengadilan bahkan setelah berbulan-bulan dan bertahun-tahun berlalu sejak awal penahanan mereka.
Tidak ada penjelasan apapun terkait aksi mogok makan tersebut dari otoritas Mesir. Pemerintah Mesir juga mengklaim bahwa tidak ada tahanan politik seperti itu di penjara mereka.
Berita Terkait
-
Tapol Papua Pakai Pakaian Adat di Sidang Dakwaan Pengibaran Bintang Kejora
-
Ditemukan Mumi dengan Topi Kerucut, Fakta Baru Terkuak
-
Surat-surat Tapol Papua: Kami adalah Pejuang Hati Nurani
-
Mangkir Sidang Gugatan Tapol Papua, Polda Salahkan Surat dari PN Jaksel
-
Panitia Khusus Papua Minta Tapol Dibebaskan, Polri: Kasus Tetap Lanjut
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat