Suara.com - Pemerintah daerah tidak boleh membuat data pertanian sendiri karena Kementerian Pertanian (Kementan) sudah menyatukan data yang ada dan melakukan konsolidasi data pertanian dengan Badan Pusat Statistik (BPS) sudah hampir selesai.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai melepas ekspor edamame PT Mitra Tani Dua Tujuh di Kabupaten Jember pada Kamis (26/12/2019).
"Kami sudah sampai pada kesimpulan untuk menyatukan data yang ada, sehingga tidak ada lagi data kementerian yang berbeda," katanya seperti dilansir Antara.
Syahril menilai pertanian itu dinamis di lapangan, namun harus memiliki patokan dan tidak boleh berbeda terlalu jauh karena ada margin error yang disepakati. Sehingga nantinya akan diumumkan oleh presiden atau wakil presiden seperti apa data itu, namun yang jelas pihaknya sudah berorientasi untuk mengeluarkan satu data.
"Data yang akurat sesuai dengan undang-undang negara adalah menggunakan data BPS, sehingga kita tidak boleh membuat data sendiri dan daerah juga tidak boleh membuat data sendiri," katanya.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu mengatakan sudah ada kemajuan teknologi untuk mendapatkan data dengan menggunakan citra satelit dan artificial intelligent sudah bisa mengukur kalau berbeda, sehingga semua pihak diharapkan berorientasi ke sana.
"Kalau data berbeda bisa membuat deviasi. Contohnya begini, kalau bagi-bagi pupuk dan bagi-bagi bibit maka data yang didapatkan semakin meluas, namun kalau data hasil panennya maka data itu mengecil, sehingga bisa " katanya.
Ia menjelaskan lembaga BPS yang akan memberikan data dan Kementan bisa memberikan input data itu kepada BPS, namun pihaknya mengakui data itu tidak menjamin akurat 100 persen, sehingga pihaknya memiliki toleransi untuk memainkan dinamika tersebut dengan menggunakan pendekatan teknologi. (Antara)
Baca Juga: Panen Sapi di NTT, Kementan Tingkatkan Populasi melalui Program Terobosan
Berita Terkait
-
Mentan SYL Ajak Milenial Jadi Bagian dari Gratieks
-
Terima Gubernur Riau, Mentan : Pemimpin Hadir untuk Kesejahteraan Warganya
-
Kementan Fokus pada Pengembangan Kakao di Mamuju
-
Kementan Komitmen Jalankan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik
-
Bangun Pertanian 4.0, Kementan Kembangkan Model Agriculture War Room
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?
-
Perkosa Wanita di Ruang Tamu, Ketua Pemuda di Aceh Ditahan dan Terancam Hukuman Cambuk!
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!