Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menuding Kementerian BUMN sengaja memutarbalikkan fakta mengenai kronologi kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Ferdinand tidak terima bila penyebab kasus tersebut ditarik mundur ke era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu disampaikan oleh Ferdinand melalui akun Twitter miliknya @ferdinandhaean2. Ia menuding bila BUMN sengaja merekayasa kronologi kasus Jiwasraya.
"Menurut saya rilis tersebut adalah rekayasa untuk buang badan oleh pemerintah dengan membangun cerita yang tak faktual," kata Ferdinand seperti dikutip Suara.com, Jumat (27/12/2019).
Ferdinand mengaku curiga dengan kronologi kasus yang dibuat seolah-olah sudah bermasalah sejak 2006. Padahal laporan keuangan Jiwasraya selalu menunjukkan arah positif dan membukukan laba bersih di era kepemimpinan SBY.
"Bahkan sedang dalam puncak kesuksesan sejak 2009 hingga bisa jadi sponsor klub elit Liga Inggris dan investasi beli saham. Apa yang merasukimu wahai @KemenBUMN @erickthohir?" ungkap Ferdinand.
Kronologi kasus yang diungkap oleh Kementerian BUMN memunculkan pemikiran bahwa kasus Jiwasraya merupakan kasus hasil warisan. Ferdinand meyakini kasus gagal bayar memang terjadi pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tak perlu lah @KemenBUMN pelintir fakta tentang Jiwasraya dengan merekayasa cerita seolah-olah ini masalah warisan. Gagal bayar pada 2018 era Jokowi," pungkasnya.
Manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengakui tidak akan sanggup membayar polis nasabah yang mencapai Rp 12,4 triliun yang jatuh tempo mulai Oktober-Desember 2019 (gagal bayar). Kesulitan keuangan ini disebabkan kesalahan investasi yang dilakukan oleh manajemen lama Jiwasraya.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pembunuh Pemandu Lagu di Ladang Jagung, Kakinya Didor
Berita Terkait
-
Jokowi Akan Keluarkan 3 Perpres soal KPK
-
Jokowi Peringatkan Kementerian Tolak Pasal Titipan di RUU Omnibus Law
-
Banyak BUMN Bermasalah, Staf Pribadi: SBY Duga Akan Disalahkan Lagi
-
Kasus Jiwasraya Sejak 2006, Staf Pribadi Ungkap Reaksi Pasrah SBY
-
Heboh #TangkapAriAskharaSekarang, Publik Desak Jokowi Adili Eks Bos Garuda
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba