Suara.com - Operasi pencarian korban kecelakaan bus Sriwijaya di Liku Lematang, Kota Pagaralam akhirnya dihentikan total karena tim SAR gabungan tidak menemukan tanda-tanda adanya korban baru.
Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang, Benteng Telau mengatakan, pencarian resmi dihentikan pukul 18.00 WIB setelah tujuh hari lamanya pencarian.
"Karena tidak ada laporan lagi dari keluarga korban dan tidak ada lagi tanda-tanda di lokasi, maka pencarian dihentikan," ujar Benteng sebagaimana dilansir Antara, Senin (30/12).
Selama tujuh hari pencarian, tim SAR gabungan telah menyisir Sungai Lematang hingga radius enam kilometer, penyisiran dilakukan dengan rafting maupun menyelam.
Tim SAR gabungan telah mengevakuasi total 48 penumpang dalam waktu dua hari dengan rincian 35 orang meninggal dunia dan 13 orang selamat.
Dari data tim SAR gabungan, sebanyak 27 penumpang bus maut tersebut berasal dari Provinsi Bengkulu dan 21 orang berasal dari Provinsi Sumsel.
Untuk korban meninggal dari Sumsel yakni 15 orang, sedangkan dari Bengkulu 20 orang, serta dari 13 korban selamat, 7 orang berasal dari Bengkulu dan 6 lainnya dari Sumsel.
"Semua korban meninggal telah dimakamkan dan korban selamat telah kembali ke kampung halaman masing-masing," ujar Benteng.
Bus Sriwijaya Jenis Mitsubishi Fuso Plat No Polisi BD 7031 AU rute Bengkulu - Palembang terjun ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam - Lahat KM 9, Desa Plang Kenidai, Kota Pagaralam pada Senin malam (23/12) pukul 23.15 WIB.
Baca Juga: Sebelum Masuk Jurang, Bus Sriwijaya Sempat Serempet Mobil dan Masuk Parit
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menilai kecelakaan tersebut sebagai kecelakaan bus terburuk sepanjang 2019 karena menelan korban meninggal paling banyak.
Berita Terkait
-
Kecelakaan Bus di Pagaralam, Kakorlantas Imbau Kepolisian dan Dishub
-
Sebelum Masuk Jurang, Bus Sriwijaya Sempat Serempet Mobil dan Masuk Parit
-
Evakuasi Bus Sriwijaya yang Jatuh ke Jurang
-
Laka Maut Bus Sriwijaya Tewaskan 35 Orang, Ini Analisa Sementara Polisi
-
Tangis Pecah! Anak Korban Bus Sriwijaya Menikah di Depan Mayat Sang Ayah
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!