Suara.com - Beberapa pihak memiliki pendapat sendiri terkait banjir yang melanda Jabodetabek, termasuk anggota DPD dari DKI Jakarta Fahira Idris.
Dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Kamis (2/1/2020), Fahira mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kuasanya sebagai pemimpin negara bisa mengatasi masalah banjir ini.
Fahira Idris mengungkapkan, banjir yang melanda Jakarta dan daerah penyangganya tidak mungkin bisa diselesaikan sendiri oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Keberadaan 13 sungai besar yang melintas antar provinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta adalah kuncinya.
Putri sulung Fahmi Idris ini juga menyoroti persoalan tata ruang pemulihan kawasan hulu Ciliwung dan Cisadane dan pemulihan fungsi kawasan Bopuncur (Bogor-Puncak-Cianjur) sebagai daerah resapan air.
“Karena sifatnya lintas sektoral dan lintas wilayah, hanya kuasa Presiden yang bisa menghalau banjir di Jabodetabek," ucap Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (2/1).
Apapun yang dilakukan di Jakarta untuk menghalau banjir, menurut Fahira, tidak akan bermanfaat banyak selama tidak ada pemulihan yang serius di kawasan hulu.
"Karena proses pemulihan ini sifat lintas provinsi dan kementerian, cuma Presiden yang punya kuasa untuk mengoordinasikannya," imbuhnya.
Ia memberi saran untuk segera membuat sebuah undang-undang (UU) khusus yang mengatur penataan tata ruang yang sinergis dan konsep integrasi Jakarta dengan kota penyangganya untuk mengatasi persoalan krusial terutama banjir dan macet.
Baca Juga: Pertama Kali Main Film Layar Lebar, Afifah Ifah'nda Deg-degan
Dalam UU tersebut diharapkan ada sebuah badan khusus yang bertanggungjawab kepada Presiden dengan bertugas memastikan penataan tata ruang Jakarta dan daerah sekitarnya bersinergi, sama-sama bertumbuh, bebas banjir, punya infrastruktur yang mantap serta jaringan transportasinya lebih baik.
Menurut Fahira, selama puluhan tahun koordinasi dan sinergi ini sulit terjalin karena masing-masing provinsi punya kepentingannya sendiri.
"Sebagai bekas Gubernur DKI, saya yakin Pak Jokowi sangat paham rumitnya mengatasi persoalan banjir Jakarta akibat kompleksitas persoalannya. Jalan paling tepat mengurai kompleksitas ini adalah dengan sebuah UU," ujarnya.
Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR yakin bahwa asal Presiden sudah perintahkan, pembahasan UU ini bisa jadi prioritas untuk segera dibahas dan diselesaikan.
"Mau sampai kapan kita terus berkutat dengan banjir yang terus memakan korban jiwa dan menganggu roda ekonomi,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Kunjungi Kampung Pulo, Gubernur Anies Sebut Sudah Masuki Fase Pembersihan
-
Banjir Surut, Warga di Tambun Bekasi Mulai Bersih-bersih Rumah
-
Banjir di Kampung Pulo Mulai Surut, Damkar dan PPSU Mulai Bersihkan Jalan
-
Mantap, Nikita Mirzani Sumbang Rp 20 Juta untuk Korban Banjir
-
Korban Banjir Jakarta di IKPN Butuh Bantuan Popok hingga Baju Anak-anak
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR