Suara.com - Adriana Lulu Djami (33), ibu rumah tangga tega menganiaya putri kandungnya yang masih berusia 2 tahun hingga tewas. Dugaan sementara, motif Andriana membunuh buah hatinya itu karena kesal kerap mengompol di kasur.
Kasat Reskrim Polres Kota Kupang, Iptu Hasri Manase Jaha, seperti dikutip dari Solopos.com--jaringan Suara.com, Sabtu (4/1/2020), menyampaikan, bayi malang tersebut dibunuh ibunya dengan cara kepalanya dibenturkan berkali-kali di dinding.
Akibat aksi penganiayaan itu, korban mengalami luka-luka di bagian kepala dan mendadak panas tinggi.
"Pelaku sempat memberikan obat. Sekitar pukul 16.00 Wita, korban kembali kejang-kejang," kata Hasri, kemarin.
Hasri mengatakan, pelaku sempat panik setelah bayinya mengalami kejang-kejang. Bahkan, pelaku sempat memberikan napas buatan kepada anaknya.
"Pelaku panik dan sempat memberikan napas buatan, namun korban tidak tertolong dan meninggal dunia," ucapnya.
Aksi pembunuhan itu terjadi di sebuah indekos yang ditinggali tersangka, Jalan TTU, Uki Tau, RT 042, RW 002 Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada awal tahun 2020 atau Rabu (1/1/2019) lalu.
Menurutnya, Adriana menelepon suaminya untuk memberitahukan jika anaknya sudah tewas. Tak lama, sang suami datang ke rumah dan meminta agar pelaku menguburkan jasad bayinya di hutan dekat bandara.
Dugaan sementara, pemicu Adriana nekat membunuh anaknya karena mengalami depresi akibat ekonomi keluarganya. Diketahui, Adriana merupakan istri kedua setelah menikah dengan suaminya secara siri pada 25 Oktober 2016 lalu.
Baca Juga: Novel Baswedan Sudah 7 Kali Diancam Dianiaya dan Dibunuh, Ini Kata Busyro
"Pelaku mengalami depresi dan permasalahan ekonomi serta adanya permasalahan dengan suaminya," katanya.
Kasus ini terungkap saat Adriana hendak mengubur jasad bayinya di jalur penghijauan Jalan Adi Sucipto, Penfui, Maulafa, Kupang. Aksinya itu dipergoki petugas Polisi Militer Angkatan Udara (Pomau) yang sedang melakukan patroli di lokasi.
Berita Terkait
-
Dibunuh karena Suka Mengompol, Adriana Diciduk saat Kubur Bayinya
-
Mertua Sekda Lamongan Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Korban Curas
-
Malam Tahun Berdarah, Adnan Muslim Tewas Disabet Sajam Dua Musuhnya
-
Istri Lurah Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dibunuh Perampok
-
Hilangkan Jejak, Alasan M Iqbal Telanjangi Mayat Bela di Kebun Jagung
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis