Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memanggil sembilan sekretaris jenderal partai politik (sekjen parpol) yang kini masuk duduk di parlemen ke Kantor Kementerian Dalam Negeri (), Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat pada Rabu (8/1/2020).
Dari pantauan Suara.com, pertemuan tertutup itu berlangsung selama empat jam dari pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB di Ruang Sidang Utama, Gedung A Lantai 3 Kemendagri. Awak media tidak diperkenankan menyaksikan jalannya pertemuan.
Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar mengatakan pertemuan informal ini bertujuan menyaring gagasan parpol terkait evaluasi Pemilu 2019 lalu dan menyusun sistem menuju Pilkada Serentak September mendatang.
"Ada yang bilang konsolidasi politik belum efisien, terlalu mahal, money politics tinggi. Kita kan harus review, beliau-beliau di partai kan ada pengalaman-pengalaman, jadi kami bisa identifikasi sejak awal hal-hal mana yang kira-kira mempengaruhi pembangunan sistem politik kita," kata Bahtiar usai pertemuan di Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat pada Rabu (8/1/2020).
Sekjen Demokrat, Hinca Panjaitan dalam pertemuan ini hanya awal sebelum nantinya dibawa ke DPR dalam rapat kerja antara Kemendagri dan DPR.
"Tadi digambarkan dengan begitu banyak Uu, begitu banyak pengalaman yang lalu-lalu sehingga semua memberikan pandangan dan ini akan masih terus bergulir. Jadi tadi masih umum saja untuk berbagi informasi, kami beri informasi," ucap Hinca.
Kemudian, Sekjen PPP Arsul Sani menyebut pihaknya mengeluhkan lima surat suara dalam gelaran pemilu serentak April 2019 lalu, jumlah itu dianggap terlalu banyak dan tidak efisien.
"Kan nanti (Uu Pemilu) sudah masuk prolegnas, ada juga masuk revisi paket Uu Politik, Uu pemilu dan tak menutup kemungkinan juga Uu Pilkada, kita (akan kaji) misal selama ini di ruang publik ada diskusi apakah model Pemilu 2019 akan kita ulang kembali?" kata Arsul.
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Mustafa Kamal juga mengatakan, Tito meminta parpol untuk mulai mempertimbangkan kajian dari LIPI yang menyebut pilkada asimetris.
Baca Juga: Soal Pilkada Langsung Atau Tidak, Wapres Ma'ruf: Sistem Tak Bisa Sempurna
"Beliau sebagai mantan Kapolri kan, menjiwai persoalan-persoalan pilkada di seluruh Indonesia. Beliau kan istilahnya mendapatkan residu demokrasi yang ditangani kepolisian, kasus hukum, kerusuhan yang terjadi, dampak-dampak sosial," katanya.
Sebanyak sembilan sekjen parpol yang menghadap Tito pagi ini, antara lain; Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Wasekjen Golkar Christina Aryani, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Wasekjen PAN Ibnu Bilaludin, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Wasekjen Nasdem Taslim dan Sekjen PPP Arsul Sani.
Berita Terkait
-
9 Sekjen Partai Bertemu Mendagri, PPP Sebut Tiga Agenda Pembahasan
-
Jelang Pilkada Serentak, Mendagri Tito Kumpulkan 9 Sekjen Parpol Pagi Ini
-
Peneliti CSIS Sebut Alasan Pilkada Kembali Dipilih DPRD Lemah
-
Pengamat Politik: Sistem Pilkada Sekarang Belum Perlu Diubah
-
Tito Mau Evaluasi Pilkada, Tapi Bantah Mau Dikembalikan ke DPRD
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional