Suara.com - Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia, Profesor Hikmahanto Juwana menyebut rencana pemerintah untuk menambah jumlah nelayan di Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia Laut Natuna Utara, Kepri sebagai hal yang baik.
Hikmahanto mengatakan, pemerintah harus menyiapkan dana yang besar untuk memberikan modal kepada nelayan agar kualitas tangkapan mereka baik dan layak jual.
"Kirim banyak nelayan itu kan harus dikasih insentif. Tentu para nelayan di Natuna ini harus didorong untuk bisa menjelajahi dan bobot kapalnya harus besar, dan juga harus ada cold storage, jangan sampai mengambil ikan di sana, pas balik ke daratan sudah busuk," kata Hikmahanto saat ditemui di Resto Tjikini Lima, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).
Selain itu, nelayan tersebut juga harus dijaga oleh petugas patroli laut yang kuat selama bekerja di ZEE Natuna agar ketika ada gesekan dengan pihak luar bisa langsung diatasi dengan tegas.
Namun, Hikmahanto menyebut coast guard Indonesia hingga kini belum jelas menjadi tanggung jawab instansi pemerintah mana. Sebab Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang selama ini menjaga ZEE Natuna belum maksimal.
"Di undang-undang pelayaran kita ditentukan harus ada coast guard, tapi coast guard itu siapa sampai hari ini masih belum ditentukan, bisa TNI AL. Nah ini yang harus hati-hati, karena menurut saya TNI AL walaupun dia penegak hukum tapi millitary ship, yang harusnya ada di sini adalah kapal sipil,"
"Jadi coast guard itu perlu dimunculkan, apakah nanti bentuknya Bakamla yang ditransformasi menjadi coast guard atau yang lainnya, saya serahkan ke pemerintah," katanya.
Berita Terkait
-
Pemerintah Akan Bangun Pangkalan Militer di Natuna dan Indonesia TImur
-
Sebut Indonesia Kalah Lawan China, Fadli Zon Disemprot Meutya Hafid
-
Jaga Kedaultan di Natuna, KKP Diminta Lanjutkan Program Penenggelaman Kapal
-
Kapal China di Perairan Natuna, Prabowo: Kalau Mau Eksploitasi Harus Izin
-
Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU