Suara.com - Politisi Partai Demokrat Andi Arief menilai tidak ada keadilan dalam kasus suap yang menyeret Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. Ia pesimistis dengan kelanjutan kasus tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Andi melalui akun Twitter miliknya @andiarief_. Andi menilai ketidakadilan dalam kasus Wahyu Setiawan menjadi gambaran ketidakadilan pada kasus korupsi besar lainnya.
"Tidak akan ada keadilan dalam kasus Komisioner KPU. Ini gambaran besar tak akan ada keadilan dalam kasus-kasus korupsi besar," ucap Andi seperti dikutip Suara.com, Sabtu (11/1/2020).
Pernyataan Andi Arief ini bukan tanpa alasan. Ia menduga kasus suap Wahyu ini akan menyeret Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. PDI Perjuangan sendiri merupakan partai pemenang Pemilu 2019 dan dianggap paling berkuasa sehingga dapat melakukan apapun yang diinginkan.
"Mereka berkuasa, bisa melakukan apa saja," imbuh Andi.
Andi Arief mencontohkan kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang diindikasi telah dikorupsi sebagai salah satu kasus besar yang penuh ketidakadilan. Ia menuding sang pelaku kini memiliki waktu panjang untuk menghilangkan barang bukti sebelum Kejaksaan Agung menelisiknya.
"Anda bisa bayangkan ada waktu dua bulan perampok Jiwasraya hilangkan barang bukti akibat Kejaksaan Agung baru akan temukan kerugian negara dua bulan lagi," ungkapnya.
Sebelumnya, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengaku akan mengungkap kasus dugaan korupsi Jiwasrayaa dalam waktu dua bulan ke depan. Ia mengaku telah mengantongi nama-nama pelaku.
"Insyaallah dalam waktu dua bulan, kami sudah bisa (mengungkapkan) siapa pelakunya," kata Burhanuddin di Gedung BPK, Rabu (8/1/2020).
Baca Juga: Diduga karena Antraks, 9 Hewan Ternak di Gunungkidul Mati Mendadak
Berita Terkait
-
Andi Arief Klaim Mengetahui Skenario di Balik Kasus Suap Wahyu Setiawan
-
Sekjen PDIP Hasto Bantah Tuduhan Dirinya Terlibat Kasus Suap dan Diburu KPK
-
Ada di Acara Rakernas PDIP Jumat Malam, Bukti Hasto Tak Ditangkap KPK
-
Reaksi Busyro Muqoddas Pasca KPK Tangkap Tangan Komisioner KPU Wahyu
-
Caleg PDIP jadi Buronan KPK, Hasto Malah Guyon Ditanya soal Harun Masiku
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
Terkini
-
Baharuddin Lopa: Jaksa Agung Pemberani Usut Kasus Soeharto Hingga Koruptor Kelas Kakap
-
Semalam GBK Macet Parah Jelang Konser BLACKPINK, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
-
David Van Reybrouck Kritik Wacana Soeharto Jadi Pahlawan: Lupa Sejarah, Bahaya Besar!
-
Kronologi Truk Tanki 2.400 liter BBM Terbakar di Cianjur, Sebabkan Ledakan Mencekam
-
5 Fakta dan Pihak-pihak yang Terlibat Perang Sudan
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya