Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman bakal membeberkan proses pengambilan keputusan terkait mekanisme pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI dalam sidang dugaan pelangggaran etik Wahyu Setiawan.
Selain itu, KPU juga akan memaparkan soal permohonan PDI Perjuangan (PDIP) untuk mengajukan Harun Masiku sebagai pengganti Riezky Aprilia.
Menurutnya, pimpinan akan menjelaskan secara keseluruhan terkait proses penghitungan suara, penetapan calon anggota DPR RI terpilih hingga keputusan KPU menolak usulan PDIP yang meminta PAW Harun.
"Kami mungkin akan menjelaskan secara keseluruhan proses dari awal bagaimana kami menghitung suara, menetapkan perolehan suara, menetapkan calon terpilih. Terus kemudian, merespons surat PDIP Perjuangan, nanti kami jelaskan semuanya sampai surat kami yang terakhir yang tanggal 7 Januari," kata Arief di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).
Arief juga mengklaim telah menyiapkan sejumlah dokumen terkait yang akan dibawa dalam sidang etik Wahyu. Dokumen tersebut dibawa guna melengkapi argumen yang akan disampaikan pihaknya.
"Jadi enggak nyari-nyari lagi, sudah kami siapkan dokumen untuk melengkapi jawaban-jawaban yang nanti kami ditanya," ujarnya.
Arief juga mengaku telah meminta seluruh komisioner KPU RI hadir dalam persidangan. Hanya, kata dia, ada salah satu komisioner yang berhalangan hadir lantaran tengah menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Ya semua yang ada di Jakarta saya minta untuk hadir kecuali yang sedang berhalangan," katanya.
Sebelumnya, Wahyu Setiawan mengaku siap mengikuti sidang dugaan pelangggaran etik. Terkait sidang yang dipimpin DKPP ini, Wahyu mengaku telah meminta izin kepad KPK.
Baca Juga: Andi Arief Minta KPK Tunjukkan Bukti Harun Masiku Kabur ke Singapura
Wahyu mengklaim hadir dalam sidang etik guna menghormati Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Meskipun, sejak tanggal 10 Januari 2020 lalu dirinya telah menyatakan mengundurkan diri sebagai komisioner KPU RI.
"Tetapi saya punya niat baik dan saya hormati DKPP dan saya memutuskan untuk hadir dalam sidang DKPP," kata Wahyu di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu.
Berita Terkait
-
Jalani Sidang Etik DKPP, Wahyu Setiawan: Tentunya Saya Punya Niat Baik
-
Andi Arief Minta KPK Tunjukkan Bukti Harun Masiku Kabur ke Singapura
-
Harun Masiku Tersangka Suap Pakai Baju Demokrat, Jansen Protes
-
KPK Sita Dokumen Penting Milik Harun Caleg PDIP di Thamrin Residence
-
Kasus Suap KPU, KPK Geledah Apartemen Milik Caleg PDIP Harun Masiku
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel
-
Kemenkes Waspadai Leptospirosis Pascabanjir, Gejalanya Mirip Demam Biasa tapi Bisa Mematikan
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Dulu Besi Tangganya Dicuri, Kini Kabel CCTV JPO Daan Mogot Ditemukan Putus
-
Kemendagri Monitor Pengiriman Bantuan 101.000 Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!