Suara.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyoroti harga garam petani anjlok karena tingginya impor garam dari luar negeri.
Susi membagikan keluhan petani garam melalui akun Twitter pribadinya @susipudjiastuti.
Keluhan ini berasal dari akun Twitter @dianppamungkas1 dalam unggahan yang ditulis pada Sabtu (18/1/2020).
Awalnya, @dianppamungkas1 membenarkan pernyataan Susi yang menyebut tahun 2015-2017 impor dibatasi sehingga harga garam petani mencapai di atas Rp 1500 - 2000 lebih per kilogram. Namun mulai 2018, impor garam naik hingga merugikan petani lokal.
"Leres bu Susi Pudjiastuti, 2015-2017 bisa merasakan 'asin'nya harga garam, sejak 2018 garam belum keluar dari gudang, harganya 'pahit'," tulis @dianppamungkas1.
"Tetap optimis bu, siapa tahu musim hujan berikutnya harga garam bisa 3000. Mohon dibantu agar impornya lebih sopan dan santun bu," imbuhnya.
Ia berharap agar kondisi ini tidak berlangsung lama. Sebab harga garam petani yang anjlok juga berimbas pada upah para penggaram tambak garam.
"Kalau kondisi ini bertahan lama, semoga saja hanya sebentar, kasian para penggarap tambak, kalau tidak produksi ya tidak dapat upah. tolonglah untuk bpk/ibu para pembuat kebijakan, perhatikan nasib para penggarap tambak," ujar @dianppamungkas1.
Menurutnya, seharusnya dibangun pabrik untuk meningkatkan mutu garam jika kualitas garam petani dianggap tidak memenuhi kebutuhan industri.
Baca Juga: Tepergok Bersetubuh dalam Mobil di Parkiran Mal, PNS Tabrak Satpam
"Yang punya gudang dan penuh ya tinggal nunggu harga baik saja. Kalau memang kadar NaCl garam rakyat hanya 90-94% dan industri butuh 96%, ya tolong buatlah pabrik peningkatan mutu garam atau mungkin ada solusi yang lain. Impor boleh tapi yang sopan," tulis @dianppamungkas1.
Sementara itu, Susi dalam cuitan yanga diunggah pada Rabu (15/1/2020) menyoroti tingginya impor garam.
"2015, 2016, 2017 impor kita batasi sehingga harga garam petani diatas Rp 1500 sd Rp 2000 lebih per kg. Semua produksi petani terserap oleh pasar," kata Susi, seperti dikutip Suara.com pada Minggu (19/1/2020).
Namun mulai tahun 2018 impor garam naik tinggi sekali hingga menyebabkan harga garam petani Indonesia menjadi anjlok.
"Neraca produksi garam diabaikan. Sehingga harga petani jatuh & masih belum bisa jual produksinya," ungkap Susi.
Berita Terkait
-
Pink Himalayan Salt, Benarkah Lebih Baik dari Garam Biasa?
-
Coba Scrub Rutin di Rumah Pakai Gula atau Garam, Ini Manfaatnya
-
Kampung Halaman Susi Pudjiastuti Diguncang Gempa
-
Jaga Kedaultan di Natuna, KKP Diminta Lanjutkan Program Penenggelaman Kapal
-
Sebelum Menemui Dokter, Berikut Pertolongan Pertama pada Radang Tenggorokan
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Dikenal Licin, Buronan Asal Maroko Kasus Penculikan Anak Tertangkap usai Sembunyi di Jakarta
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya
-
Muktamar PPP Bursa Caketum Memanas: Husnan Bey Fananie Deklarasi, Gus Idror Konsolidasi Internal
-
Viral Poster Kekesalan WNI di Sydney Marathon: 'Larilah DPR, Lari dari Tanggung Jawab!'
-
Viral PHK Massal Gudang Garam di Tuban, Isak Tangis Karyawan Pecah dan Soroti Kondisi Dunia Kerja
-
Bukan Saya, Anggota PSI Klarifikasi Usai Wajahnya Mirip Driver Ojol yang Dipanggil Wapres Gibran
-
Bukan Kader PSI, Inilah Driver Ojol Asli yang Bertemu Gibran di Istana Wapres