Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sebagai sosok dengan sifat dan karakter yang tak peduli dengan lingkungan. Ia menyayngkan kebijakan Anies yang memilih menebang pohon-pohon rindang di Monumen Nasional (MOnas), Jakarta Pusat.
Hal itu disampaikan oleh Ferdinand melalui akun Twitter miliknya @ferdianndhaean2. Ferdinand mempertanyakan hati nurani Anies hingga ia tega menebang pohon rindang di Monas. Terlebih saat ini polusi Jakarta sangat tinggi.
"Mengapa @aniesbaswedan tak sedikit saja hatinya berat menebang ratusan pohon rindang seperti itu? Jahat ini orang! Mudah merusak yang baik terlebih polusi udara Jakarta sangat tinggi," kata Ferdinand seperti dikutip Suara.com, Selasa (21/1/2020).
Ferdinand mencurigai Anies memiliki karakter jahat dan tak peduli dengan kehidupan. Kebijakan revitalisasi dengan menebang pohon-pohon bukanlah jalan yang tepat.
Butuh waktu cukup lama agar pohon bisa tumbuh besar dan rindang seperti pohon-pohon yang berada di Monas. Terlebih ibu kota sudah kekurangan lahan terbuka hijau sehingga gersang.
"Saya berani menyatakan bahwa manusia tak enggan dan tak berat hatinya menebang pohon besar dan rindang terutama di kota yang gersang seperti Jakarta, sangat patut diduga pelaku itu punya sifat dan karakter jahat dan tidak peduli dengan kehidupan," ungkapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan merevitaliasi ikon kota, Monumen Nasional (Monas). Rencana itu akan dijalankan di tahun 2020 dengan biaya diperkirakan mencapai Rp 114 miliar.
Anggaran itu diajukan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta. Biaya tersebut tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran (KUA-PPAS) DKI tahun 2020 dan telah disetujui oleh komisi D DPRD DKI.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas, Isa Sarnuri mengatakan setelah menebang ratusan pohon di sisi selatan Monas, pihaknya akan kembali menanam pohon-pohon di sisi Monas lainnya.
Baca Juga: Terancam 2,8 Tahun Bui Gegara Remas Bokong, Detik-detik Baharudin Terciduk
"Untuk pohon itu nanti dikembalikan ke sisi di lapangan IRTI. Nantinya enggak ada lapangan, enggak ada parkir lagi nantinya ditanamin pohon jadi jalur hijau," jelasnya.
Berita Terkait
-
Terjegal Aturan Zaman Ahok, Kontraktor Revitalisasi Monas Sewa Alamat Lain
-
Perusahaan Pemenang Proyek Revitalisasi Monas Ternyata Numpang Alamat
-
Anies Bakal Izinkan PKL Berjualan di Trotoar, Ferdinand Bersorak
-
Viral Kantor Kontraktor Revitalisasi Monas di Gang Kampung, Ini Jawabannya
-
Telusuri Perusahaan Penataan Monas, Justin PSI: Kurang Meyakinkan
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid