Suara.com - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menampik penyataan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly soal kesalahan teknis di pihak Imigrasi terkait keberadaan buron kasus suap Harun Masiku. Yasonna dinilai mempersoalkan masalah Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM).
Roy Suryo melalui cuitan di cuitan di akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2, membeberkan bukti bila Direktorat Jenderal Imigrasi telah meluncurkan SIMKIM terbaru. Hal ini kontras dengan pernyataan Yasonna Laoly.
Pakar telematika tersebut mengkritisi pernyatan Yasonna yang menyebut sistem informasi yang dimiliki pihak Imigrasi terjadi pembaruan namun belum berfungsi di seluruh terminal.
Penyataan itu dianggap gagal menutupi kesalahan lainnya, hingga malah membongkar fakta yang sebenarnya.
"Tweeps, kalau kesalahan mau ditutupi dengan kesalahan lain, maka akan semakin Terbuka semuanya. MenkumHAM bilang kalau "DELAY 15 hari CCTV" Buronan @KPK_RI Harun Masiku gara2 "SIMKIM v.1.0 th 2008" (?)," cuit Roy Suryo seperti dikutip Suara.com, Selasa (28/1/2020).
Ia pun memaparkan bahwa Dirjen Imigrasi telah meluncurkan SIMKIM versi 2.0 sejak 29 April 2019 yang bertujuan untuk mempermudah warga dalam mengurus paspor karena terintegrasi langsung dengan data kependudukan. Roy mengunggah bidikan artikel mengenai kebijakan itu
"Padahal faktanya-nya SIMKIM v.2.0 sudah jalan semenjak 29 April 2019. Ambyar," imbuhnya.
Sebelumnya, Yasonna Laoly membantah dirinya telah menghalangi penyidikan terhadap Harun Masiku. Bermula pada pernyataannya yang menyebut Harun masih berada di Singapura pada 6 Januari 2020 ketoka KPK meringkus eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Padahal, Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie membenarkan bahwa Harun sudah pulang ke Indonesia sejak tanggal 7 Januari 2022 lalu.
Baca Juga: Menkes Terawan: Jangan Takut Virus Kalau Punya Imunitas Tubuh Tinggi
Yasonna mengklaim, perbedaan pernyataan itu disebabkan kesalahan sistem di pihak Imigrasi. Ada data yang tidak langsung masuk ke server.
"Terakhir ini yang terminal tiga sudah, terminal dua F itu masih ada training-training Desember itu ada pelatihan-pelatihan maka data mereka itu tidak langsung masuk ke server," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kesaksian Ridwan saat Pasar Induk Kramat Jati Terbakar: Ada Ledakan, Diduga dari Toko Plastik
-
Imbas Kebakaran di Pasar Induk, Empat Rute TransJakarta Terdampak
-
KPK Panggil Zarof Ricar sebagai Saksi Kasus TPPU Hasbi Hasan
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama