Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD meminta TNI, Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengantisipasi terhadap serangan teroris. Mahfud menyebut aparat penegak hukum masih dianggap sebagai musuh utama oleh kelompok teroris.
Hal itu dikatakan Mahfud saat berpidato dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kinerja BNPT di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020). Mahfud menyebut BNPT, Polri hingga TNI yang berdasar konstitusi sebenarnya bukan merupakan penegak hukum namun masih dianggap sebagai musuh oleh kelompok teroris.
"Kami harus hati-hati, serangan terhadap aparat penegak hukum perlu diantisipasi bahwa aparat penegak hukum masih dianggap sebagai musuh utama oleh para pelaku teror, BNPT Densus 88 Polisi, termasuk TNI," kata Mahfud.
Terkait hal itu, Mahfud pun mengingatkan bahwa kekinian para pelaku terorisme semakin tangguh dalam memanfaatkan teknologi.
Menurutnya dengan semakin terdesaknya kelompok ISIS, kekinian potensi tantangan yang dihadapi ialah kembalinya teroris pelintas batas atau foreign terrorist fighters (FTF) dari Suriah yang bisa saja menimbulkan masalah baru dalam penanggulangan terorisme di tanah air.
"Oleh sebab itu BNPT harus meningkatkan kualitas penanggulangan terorisme melalui pemenuhan SDM yang unggul, kemampuan teknologi informasi yang memadai, serta bersinergi dengan kementerian/lembaga lain dengan pemerintah daerah dan unsur-unsur masyarakat," ujarnya
Selain itu ia menilai penanganan terorisme tidak hanya menitikberatkan pada penindakan. Melainkan, kata Mahfud, lebih diutamakan pada kegiatan atau program pencegahan sehingga dapat meredam munculnya bibit-bibit kejahatan tindakan terorisme.
"Maka indikator utama BNPT harus disusun secara terukur dan selaras dengan indikator kinerja sesuai dengan hukum yang dipakai," tandasnya.
Baca Juga: Mahfud MD: Pemerintah Tolak Tawaran Amerika untuk Kerja Sama di Natuna
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa