Suara.com - Keributan antara Dewan Pengawas dan jajaran Direksi TVRI belum selesai. Setelah pemecatan Helmy Yahya dari kursi Direktur Utama TVRI, muncul wacana lain yang menjadi sorotan.
Dewas TVRI dikabarkan meminta mobil "yang lebih mahal" kepada direksi. Wacana ini kali pertama diketahui publik melalui sutradara Imam Brotoseno yang membagikan kutipan berita dari Koran Tempo.
Dalam kutipan berita itu, terdapat pernyataan yang menyebutkan anggota Dewas TVRI tidak bersedia menerima mobil Honda Odyssey. Mereka meminta dibelikan mobil BMW, "yang lebih mahal".
Berdasarkan berita tersebut, permintaan soal pembelian mobil BMW juga dibahas dalam rapat direksi TVRI. Namun tidak disebutkan nama anggota dewas yang meminta.
Menanggapi berita itu, Imam Brotoseno penasaran dan membuat cuitan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya, @imanbr, Rabu (29/1/2020).
"Jadi penasaran siapa anggota dewas yang pengen mobil BMW," tulis Imam.
Selain Imam Brotoseno, wacana Dewas TVRI yang minta mobil BMW juga dikomentari oleh mantan staf Ahok semasa menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ismail Al Anshori.
Ia mengunggah ulang cuitan Imam Brotoseno dan menambah komentar yang disebar dalam akun Twitternya, @thedufresne, Rabu (29/1). Menurutnya, orang sering menyalahgunakan jabatan untuk memenuhi keinginan pribadi.
"Seringkali jabatan memang disalahgunakan untuk memenuhi keinginan pribadi yang tidak tercapai. Bisa berupa keinginan beli mobil mahal, jalan2 ke luar negeri, rumah mewah, atau istri cantik," tulis Ismail.
Baca Juga: Virus Corona Teror Batam, 2 Rumah Sakit Tangani Pasien Suspect
Untuk diketahui, Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI Arief Hidayat Thamrin menjelaskan, salah satu alasan Helmy Yahya dipecat dari Direktur Utama TVRI karena tayangan Liga Inggris.
Selain Liga Inggris, tayangan asing yang juga disoroti oleh Arief adalah Discovery Channel. Menurutnya, TVRI harus memprioritaskan program-program pendidikan.
"Tupoksi TVRI sesuai visi misi adalah televisi publik. Kami bukan swasta, jadi yang paling utama adalah edukasi, jati diri, media pemersatu bangsa, prioritas programnya juga seperti itu. Realisasinya sekarang kita nonton Liga Inggris. Mungkin banyak yang suka," ujar Arief dalam rapat dengan Komisi I DPR RI, Selasa (21/1/2020).
Arief mengatakan, Dewas TVRI juga mengkritik kerja sama dengan Discovery Channel. Sama seperti Liga Inggris, tayangan dari saluran media asing itu tak cocok dengan visi misi TVRI.
Berita Terkait
-
Helmy Yahya Sebut Hak Siar Liga Inggris Lebih Murah dari Liga Indonesia
-
Helmy Yahya: Tayangan Asing di TVRI Tak Sampai 10 Persen
-
Curhat Dilarang Tantowi Pimpin TVRI, Helmy Yahya: Godaannya Lebih Besar
-
Trimedya: Jokowi Pilih Artidjo Alkostar Jadi Dewas KPK agar Publik Diam
-
Komisi III Minta Anggota Dewas Cabut Pernyataan Soal Pelemahan KPK
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta