Suara.com - Pemenang sayembara desain revitalisasi kasawasn Monas Deddy Wahjudi mengungkapkan penebangan pohon tidak menjadi bagian dari rancangan awalnya. Deddy menduga Pemprov DKI Jakarta mengubah desain tersebut.
Terkait hal itu, Komisi D DPRD Jakarta bakal mengambil tindakan. Ketua Komisi D, Ida Mahmuda menyebut akan memanggil Deddy untuk diminta keterangan.
“Rencana Komisi D mengundang pemenang lomba, kami mau tahu konsepnya,” ujar Ida saat dihubungi, Jumat (31/1/2020).
Meski akan memanggil Deddy, Ida menyebut pihaknya akan menunggu balasan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) terlebih dahulu. Menurutnya saat ini yang perlu didalami adalah soal pelelangan proyek.
“Kalau memang di dalam lomba itu ada kesalahan, nah itu (akan dicek), tapi saya yakin Mensesneg akan cek detail itu,” jelasnya.
Setelah surat dari Setneg keluar, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan. Setelah itu barulah Deddy akan diminta menjelaskan secara langsung soal desain revitalisasi Monas.
"Setelah Surat (dari Setneg) itu keluar, sekarang surat izinya juga belum ada kan," pungkasnya.
Diketahui, revitalisasi Monas berimbas pada penebangan ratusan pohon sehingga menjadi polemik yang berkepanjangan. Terkait hal ini, akhirnya Pemenang sayembara desain revitalisasi Monas Deddy Wahjudi angkat bicara.
Deddy mengatakan dalam desain yang ia buat, tidak ada rencana penebangan pohon di sisi selatan. Bahkan ia menyarankan agar plaza atau pelataran upacara dibuat menjorok ke depan agar tidak terkena kawasan pepohonan.
Baca Juga: Bangun Fly Over, Anies Akui Balas Budi Buang Sampah ke TPST Bantargebang
"Kalau kami di sana dalam pengambilan keputusan bisa menyarankan bahwa biar aja plaza melebar tapi pohon-pohon tetap dipertahankan,” ujar Deddy saat dihubungi, Jumat (31/1/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Pengamat: Dulu Arab Spring Kini Asian Blitzer, Serangan Kilat Bertenaga AI Ancam Rezim Prabowo
-
Surat Terbuka Susi Pudjiastuti untuk Prabowo Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Mohon Hentikan, Pak...
-
Beredar Surat Pernyataan Makan Bergizi Gratis, Orangtua Disuruh Tanggung Risiko Keracunan
-
Digugat di MK, Benarkah Kolom Agama di KTP dan KK akan Dihapus?
-
Demo 17 September 2025: 5.000 Ojol Bakal Geruduk Istana-DPR, Ini 7 Tuntutan Utamanya
-
Ironi Ceramah Ustaz Khalid Basalamah: Keras Larang Haji Ilegal, Kini Pakai Kuota Bermasalah
-
Misteri 3 Orang Hilang Pasca-Demo Agustus, Menko Yusril Turun Tangan, Keluarga Justru Belum Melapor
-
Total Tersangka Kerusuhan di Makassar Capai 53 Orang, Termasuk 11 Anak, Begini Nasibnya!
-
Raffi Ahmad Menolak Jadi Menpora RI
-
Kasus Haji Segera Ada Tersangka, Bagaimana Nasib Ustaz Khalid Basalamah usai Kembalikan Uang ke KPK?