Suara.com - Sejumlah elemen masyarakat di Kota Batam, Kepri, menolak Kota Batam dijadikan pusat karantina WNI yang dievakuasi dari China.
Kabar terbaru, Batam diusulkan jadi lokasi karantina WNI dari negara yang sedang diterpa virus corona atau virus wuhan tersebut.
"Kami menolak Batam dijadikan karantina WNI asal China," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia Yuhendri SE kepada Batamnews--jaringan Suara.com, kemarin.
Menurut Yuhendri, rencana Batam menjadi lokasi transit pun cukup meresahkan, apalagi bakal menjadi tempat karantina.
"Ini meresahkan masyarakat Kota Batam, apalagi kalau benar jadi di Asrama Haji," ujar Yuhendri.
Menurut Yuhendri, pemerintah harus mempertimbangkan kembali hal itu. Selain itu Batam juga dikenal sebagai kota industri yang memiliki investor yang butuh kenyamanan dalam berusaha.
Selain itu, Ormas Kepemudaan Gema Minang Kota Batam juga menolak.
"Kami mengkhawatirkan datangnya WNI dari Wuhan ini akan menimbulkan dampak buruk bagi perekonomian dan investasi Batam. Batam yang masih dalam kondisi merangkak untuk bisa bangkit kembali akan kembali terpukul jika diharuskan mengurus WNI dari Wuhan ini," ujar Antoni Lendra, Ketua Gema Minang Kota Batam, Jumat malam.
Menurutnya, investor yang sudah ada akan merasa resah dan ketakutan. Sehingga bisa membuat investor hengkang dari Bata,.
Baca Juga: Heboh Virus Corona, Sederet Bintang Liga Super China Kompak Ingin Cabut
"Kami mendukung Pemko Batam dan Pemprov Kepri menolak rencana penempatan WNI dari Wuhan itu di Batam. Masih banyak daerah lain yang memiliki fasilitas kesehatan memadai yang bisa dipakai untuk menampung dan mengisolasi WNI dari Wuhan ini," ujar dia.
Kata Antoni, pemerintah seharusnya mempertimbangkan Batam sebagai daerah investasi bukan daerah penampungan warga yang diindikasikan terkena virus Corona. Kedatangan WNI dari Wuhan ini telah memuat resah bagi masyarakat Batam.
Tiongkok yang memiliki fasilitas kesehatan lebih canggih dari Batam saja melakukan isolasi terhadap satu kota terjangkit virus Corona.
"Kami tidak ingin Batam mengalami nasib yang sama dengan Wuhan yang diisolasi karena penyebaran virus Corona."
Menurutnya, pemerintah harus bijak untuk tidak menjadikan Batam tempat penampungan warga yang diindakasikan terpapar virus corona. Dampak psikologis dari hal ini akan berdampak sangat buruk kepada perekonomian Kota Batam.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku akan terus memantu kondisi Warga Negara Indonesia yang akan dijemput dari di Provinsi Hubei, China, hari ini.
Berita Terkait
-
Heboh Corona, WNI yang Dijemput di China Bakal Dikarantina Selama 14 Hari
-
Gunakan Maskapai Swasta, Pemerintah Evakuasi WNI di Wuhan Siang Ini
-
Terpopuler Kesehatan: Persiapan Evakuasi WNI di China Terkait Virus Corona
-
Wabah Virus Corona, Singapura: Orang dari China Dilarang Masuk atau Transit
-
Gara-gara Virus Corona, Pria Dikunci di Rumah setelah Pulang dari Wuhan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo