Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi telah memeriksa eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan pihak Swasta, Saeful Bahri, tersangka kasus suap penetapan PAW anggota DPR RI yang melibatkan kader PDI Perjuangan, Harun Masiku.
Menurut Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, keterangan Wahyu dan Saeful dianggap penting untuk menelusuri aliran suap dalam kasus tersebut.
Dari pemeriksaan kedua tersangka itu, Ali mengakui jika KPK masih belum bisa menemukan keberadaan Harun yang kini masih buron.
"Keterangannya masih seputar tentang pemberian dan penerimaan uang, ini tentu juga sebagai bentuk keseriusan kami juga sekalipun kemudian tersangka Harun Masiku, hari ini kami belum bisa menemukan keberadaan yang bersangkutan dan belum bisa menangkap untuk dibawa ke KPK," kata Ali di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2020).
Namun, Ali enggan menanggapi soal pengakuan Wahyu yang dicecar penyidik KPK soal kedekatannya dengan Harun dan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Dia beralasan enggan menyampaikan materi pemeriksaan tersebut lantaran sudah masuk ke dalam ranah penyidikan KPK. Dia hanya menyampaikan, materi pemeriksaan terhadap Wahyu masih seputar pemberian uang terkait kapasitasnya saat menjabat sebagai Komisioner KPU.
"Materi detailnya yang terkait dengan pemberian dan penerimaan uang itu seperti apa dan hubungannya dengan siapa atau sumbernya dari siapa, jumlah pastinya berapa dan seterusnya, tentu tidak bisa kami sampaikan saat ini, karena nanti itu akan terbuka dengan sendirinya di persidangan," kata dia.
Sebelumnya, Wahyu mengaku dicecar penyidik KPK soal kedekatannya dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku.
"Saya ditanya banyak sekali terkait apakah saya kenal dengan Pak Harun atau tidak, kenal dengan Pak Hasto atau tidak," kata Wahyu.
Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto: Harun Masiku Sebenarnya adalah Korban
Terkait materi pertanyaan itu, Wahyu pun mengaku lebih mengenal Hasto ketimbang Harun. Bahkan, dia mengaku tak pernah bertemu dengan Harun yang kini masih diburu KPK karena buron.
"Ya, saya jawab apa adanya bahwa saya tidak kenal Pak Harun Masiku dan saya mengenal Pak Hasto," kata dia.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Wahyu dan empat orang lainnya terkait kasus suap penetapan PAW anggota DPR RI periode 2019-2024. Tiga orang yang telah berstatus tersangka itu adalah Caleg PDIP Harun Masiku, ks anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina dan pihak swasta bernama Saeful.
Namun, dari ketiga tersangka itu, hanya Harun yang kini belum tertangkap. Sejak dikabarkan buron, keberadaan Harun yang sempat pergi ke Singapura itu saat terjadi penangkapan terhadap Wahyu hingga kini masih misterius.
Tag
Berita Terkait
-
Sempat Mangkir, KPK Panggil Lagi Zulkifli Hasan Kamis Besok
-
Saeful Eks Staf Sekjen PDIP Hasto: Semua Dana dari Pak Harun
-
Klaim Terus Cari Harun Masiku, Pimpinan KPK: Tak Harus Dibocorkan ke Media
-
Kasus Proyek Fiktif di Waskita, KPK Bakal Panggil Ulang Pihak Astra
-
Eks Komisioner KPU Wahyu: Saya Kenal Hasto, Harun Masiku Tak Tahu
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
KPK Rampungkan Penyidikan, Noel Ebenezer Cs Segera Diadili Kasus Pemerasan K3
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN