Suara.com - Seorang pria Kanada dalam penerbangan dari Toronto ke Jamaika membuat lelucon dengan mengumumkan kepada penumpang lain bahwa dia memiliki virus corona. Akibatnya, pesawat yang ditumpanginya terpaksa kembali ke bandara dan pria tersebut kemudian ditangkap, kata polisi pada Selasa (4/2).
Insiden itu terjadi pada hari Senin (3/2) selama penerbangan WestJet Airlines dari Toronto ke Montego Bay.
"Seorang laki-laki menyebabkan gangguan dalam penerbangan, dengan mengatakan dia telah ke China dan tertular virus korona," kata Sarah Patten, seorang juru bicara polisi di kota Peel, dekat bandara internasional Pearson, Toronto sebagaimana dikutip Channel News Asia dari Reuters.
Setelah pesawat mendarat, pria berusia 29 tahun itu diperiksa oleh staf medis yang menyimpulkan bahwa dia tidak terjangkit virus corona. Dia ditangkap, didakwa melakukan gangguan dan akan hadir di pengadilan pada 9 Maret, kata Patten melalui telepon.
Julie-Anne Broderick, seorang penumpang di pesawat, mengatakan dia melihat pria itu melakukan swafoto dan mengumumkan dia terkena virus.
"Pramugari datang, memberinya masker dan sarung tangan dan hanya mengatakan kepadanya bahwa ia harus pindah ke bagian belakang pesawat," katanya kepada Canadian Broadcasting Corp.
Kapten itu kemudian memberi tahu penumpang bahwa ia menganggap insiden itu bohong, tetapi harus kembali ke Toronto, tambahnya.
WestJet tidak segera tersedia untuk memberikan komentar.
Hong Kong melaporkan kematian virus korona pertamanya pada hari Selasa, yang kedua di luar China daratan dari wabah yang menyebar cepat yang telah menewaskan lebih dari 500 orang itu.
Baca Juga: China Ancam Penjarakan Penyebar Berita Hoax Virus Corona
Berita Terkait
-
China Ancam Penjarakan Penyebar Berita Hoax Virus Corona
-
Usai Dihantam Isu Virus Corona, Harga Minyak Dunia Mulai Merangkak Naik
-
1.020 Orang Sembuh dari Virus Corona, China: Terima Kasih Indonesia
-
Korban Tewas Akibat Corona Bertambah Tiap Hari, Kini Jadi 549 Orang
-
Tangani Berita Hoax Virus Corona, Pemerintah Didesak Lebih Tegas
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO