Suara.com - Nada Fedulla, seorang perempuan warga negara Indonesia (WNI) sekaligus mantan anggota ISIS menangis dan ingin pulang saat diwawancara oleh jurnalis BBC, Quentin Sommerville. Cita-citanya menjadi dokter kandas setelah ayahnya mengajak ke Suriah.
Video wawancara Nada diunggah dalam akun Twitter resmi BBC Indonesia--jaringan Suara.com, @bbcindonesia, pada Rabu (5/2/2020).
Kepada Sommerville, Nada mengaku tidak tahu jika ayahnya, Aref Fedulla berniat bergabung dengan ISIS. Seluruh anggota keluarganya, termasuk sang nenek berangkat ke Suriah pada tahun 2015.
"Sebelumnya, saya tidak tahu ayah akan membawa kami ke sini. Saat masih bersekolah, saya bercita-cita menjadi dokter dan sangat senang belajar," kata Nada.
Nada sangat ingin pulang ke Indonesia dan tidak betah di sana.
"Saya sangat lelah di sini. Jadi kami akan sangat berterima kasih jika ada orang yang memaafkan saya," ujarnya.
Perempuan ini bahkan mengaku pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri tindakan kekejaman yang dilakukan ISIS.
"Ketika saya pergi berbelanja dengan keluarga kadang-kadang saya melihat mereka membantai orang-orang. Mereka melakukannya di jalanan agar orang-orang bisa melihat," ungkap Nada.
Ia menambahkan, "Ya, kepada (yang dipenggal) dan mayat-mayat".
Baca Juga: Dikira Angka Nol, Pertanyaan Polos Mata Uang Arab Saudi Ini Bikin Ngakak
Nada telah memaafkan sang ayah yang telah membawanya ke Suriah hingga meruntuhkan cita-citanya untuk menjadi dokter.
"Ya, karena dia juga manusia. Semua manusia bisa berbuat kesalahan," ujarnya.
Menurut pengakuan Nada, Aref Fedulla sudah meminta maaf kepadanya atas kesalahan yang dia lakukan.
Nada mengatakan, "Dia sudah meminta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahannya. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun karena di penjara".
Ayah Nada, Aref Fedulla menyerahkan seluruh anggota keluarganya ke ISIS, termasuk anaknya sendiri.
"Itu adalah hal paling gila di hidup saya. Saya membawa seluruh keluarga saya ke Suriah," kata Aref kepada Sommerville.
Berita Terkait
-
Istana Soal Wacana Pulangkan Eks Kombatan ISIS: Lihat Untung Ruginya
-
Wacana Pulangkan WNI Eks-ISIS, Mantan Napiter: Kalau Belum Siap, Jangan
-
Rencana Pemulangan WNI Eks-ISIS, Wapres Ma'ruf: Jika Menular Berbahaya Juga
-
Presiden Jokowi Tidak Setuju Pulangkan WNI Eks ISIS yang Bakar Paspor
-
Mahfud MD soal Nasib 600 Eks ISIS: Bisa Saja Pulang Tapi Ada Mudaratnya
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?
-
Mengenal Sushila Karki, Nenek 73 Tahun Pilihan Gen Z yang Jadi PM Wanita Pertama Nepal
-
Sambangi DIY, Kemendagri Dorong Pemda Optimalkan Siskamling dan Pastikan Situasi Kamtibmas Aman