Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan, kondisi penglihatan Novel Baswedan semakin memburuk pasca terkena penyiraman air keras dari dua tersangka yang kini sudah tahan aparat kepolisian.
"Perlindungan terhadap pejuang antikorupsi semakin mendesak. Kondisi kesehatan Novel khususnya terkait kedua matanya sebagai akibat disiram air keras, terus memburuk," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020).
Berkaca dengan teror yang membuat kini Novel menjadi cacat, KPK menagih keseriusan pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap para pejuang antikorupsi termasuk karyawan yang bekerja di lembaga antirasuah tersebut.
"Apa yang dialami Novel sekali lagi menjadi peringatan tentang pentingnya perlindungan bagi lembaga antikorupsi dan pegawai di dalamnya sebagai pejuang antikorupsi," kata dia.
Menurutnya, dari hasil pemeriksaan dokter di Rumah Sakit Singapura pada 5 Februari 2020 lalu, kondisi penglihatan Novel tak bisa disembuhkan lagi seperti semula.
Akibat teror air keras itu, kata Ali mata kiri Novel tak bisa melihat secara sempurna.
"Tim dokter yang selama ini menangani mata Novel menyatakan kondisi mata kiri tidak dapat diperbaiki lagi, karena kerusakan sebagian besar retina. Sehingga, kondisi terakhir mata kiri hanya dapat melihat cahaya," ujar Ali
Ali menyebut bahwa kondisi Novel tetap membutuhkan perawatan dan kontrol dokter yang berkelanjutan untuk mencegah infeksi yang mungkin akan timbul kembali.
"Dapat menyebabkan diangkatnya bola mata kiri secara keseluruhan," kata Ali.
Baca Juga: Alasan Polisi Tak Hadirkan Novel Baswedan Saat Rekonstruksi
Menurut Ali, untuk kondisi mata kanan Novel hanya mampu melihat sekitar 60 persen. Hal itu, kata dia harus menggunakan lensa khusus.
"Mata kanan membutuhkan perawatan berkelanjutan untuk mencegah terjadinya penurunan kemampuan melihat," ujar Ali.
Terkait apa yang telah menimpa Novel, KPK pun mendesak aparat kepolisian untuk bisa meringkus aktor intelektual di balik kasus teror air keras tersebut.
"Tidak hanya berhenti pada pelaku di lapangan, tetapi juga otak intelektual yang mendalangi penyerangan," ujar Ali.
Berita Terkait
-
Reka Ulang Dini Hari Dinilai Novel Janggal, Polri: Jika Siang, Ganggu Orang
-
Mata Kirinya Butuh Istirahat, Novel Baswedan Tak Ikut Rekonstruksi
-
Suasana Rekonstruksi Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan
-
Minta Polisi Objektif, Novel Baswedan: Jangan Ada yang Dikorbankan
-
Rekonstruksi Kasusnya Digelar Dini Hari, Novel Cium Bau Kejanggalan
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra