Suara.com - Aktivis Permadi Arya atau dikenal Abu Janda mengusulkan agar Kementerian Agama (Kemenag) berganti nama menjadi Kementerian Agama Islam (Kemenagis) yang khusus menangani Islam.
Pasalnya, Kemenag dianggap lamban dalam menangani kasus intoleransi di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Abu Janda melalui akun Twitter miliknya @permadiaktivis. Ia menilai Kemenag saat ini hanya sibuk mengurusi agama Islam dan tak mempedulikan agama lainnya.
"Usul buat @Kemenag_RI ganti saja namanya jadi Kementerian Agama Islam (Kemenagis RI) agar tidak rancu seolah mengurusi semua agama padahal yang diurusi cuma Islam," kata Abu Janda seperti dikutip Suara.com, Jumat (7/2/2020).
Abu Janda mengaku prihatin dengan keadaan masyarakat pemeluk agama selain Islam yang saat ini diabaikan. Sebab kekinian bermunculan kasus intoleransi yang tak ditangani oleh Kemenag secara cepat.
"Kasihan rakyat pemeluk agama selain Islam selama ini kena PHP harapan palsu akibat nama yang rancu tersebut," ungkap Abu Janda.
Saat baru dilantik menjadi Menteri Agama, Fachrul Razi menegaskan bila ia bukan Menteri Agama Islam melainkan menteri Agama RI. Ia memiliki tugas untuk mengurus agama-agama lainnya yang ada di Indonesia.
Pernyataan ini belakangan kembali diungkit oleh publik. Pernyataan Fachrul tersebut dinilai hanya gebrakan awal saja.
"Saya bukan Menteri Agama Islam, saya Menteri Agama Republik Indonesia. Di dalamnya ada agama-agama lain," kata Fachrul di Kantor Kemenag, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Baca Juga: Menhub Tolak Usul DPR soal Pengurusan Surat Kendaraan Dialihkan ke Kemenhub
Publik menilai Fachrul Razi hanya fokus dalam menyoroti wacana pemulangan eks kombatan ISIS asal Indonesia. Ia menginginkan agar eks kombatan ISIS bisa kembali ke Indonesia dan bisa dipekerjakan seperti warga negara lainnya di Indonesia.
Kemunculan wacanaa tersebut mengundang kontroversi dari berbagai pihak. Banyak pihak yang menolak wacana tersebut lantaran para eks kombatan ISIS dikhawatirkan akan menjadi teroris di Indonesia.
Namun tak sedikit pula yang mendukung wacana tersebut dengan alasan kemanusiaan. Sebab, banyak kaum wanita dan anak-anak tak berdosa yang harus menanggung beban di pengungsian tanpa ada kejelasan nasib mereka.
Berita Terkait
-
Muncul Tagar #GusNadirMenag, Gus Nadir Curhat Menderita Habis 'Dihajar'
-
Desak Menag Dicopot, Warganet Minta #GusNadirMenag Gantikan Fachrul Razi
-
Rencana Pemulangan WNI Eks-ISIS, Wapres Ma'ruf: Jika Menular Berbahaya Juga
-
Rocky Gerung Soroti Pemulangan WNI Eks ISIS: Kenapa Menag yang Ngomong?
-
WNI dari Wuhan Disemprot Disinfektan, Abu Janda Ungkap Senjata Lawan ISIS
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
Terkini
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II