Suara.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menyatakan bahwa negara akan tetap mempertahankan wilayah sebagai bentuk pengamalan amanat konstitusi.
Ia menyebut adanya ancaman teritori baik di Natuna dan juga di Papua.
Mahfud menerangkan bahwa ancaman teritori yang terjadi di Papua berasal dari adanya isu gerakan Papua Merdeka. Namun Mahfud mengaku tidak mudah untuk menyelesaikan persoalan di Papua meskipun harus menurunkan aparat TNI/Polri.
"Ancaman teritori yang kedua datang dari belahan timur yaitu isu Papua Merdeka, tidak bisa (dikatakan) dihadapi secara militer itu mudah," kata Mahfud ketika berpidato di Kantor Bakamla RI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020).
Mahfud menuturkan pemerintah juga melihat adanya hak asasi manusia (HAM) yang mesti dijaga di timur Indonesia ketika aparat melakukan tugasnya. Sehingga ia menyebut kalau penyelesaian ancaman tersebut termasuk ke dalam penegakan hukum dan keamanan.
"Kami harus menjaga hak asasi manusia sehingga kami harus berhati-hati menjalankan operasi di sana (Papua), sehingga yang dilakukan itu adalah penegakan hukum dan keamanan," ujarnya.
Mahfud enggan menyebutnya sebagai operasi militer. Hal itu dikarenakan menurutnya akan malah akan dianggap soal pelanggaran HAM dan dikhawatirkan akan menjadi perhatian dunia internasional.
"Tidak melakukan operasi militer, karena kalau sudah disebut operasi militer nanti pelanggaran HAM. Dunia internasional akan menyorot itu. Dua hal ini lah yang harus kami jaga dengan hati-hati," ujarnya.
Selain di Papua, komitmen pemerintah dalam menjaga kedaulatan juga dilakukan untuk wilayah perairan Natuna.
Baca Juga: Sidang Tapol Papua Ditunda Lagi, Surya Anta: Bukti Aparat Cuma Bisa Tangkap
Sebagaimana diketahui kapal asing yang berasal dari China sempat masuk ke wilayah Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEE). Meskipun sudah diperingatkan, namun China mengklaim kalau wilayah itu masih masuk ke dalam wilayahnya.
Meski tidak ada kapal-kapal pencari ikan dari China yang masuk ke wilayah ZEEI lagi, namun pemerintah akan lebih memperkuat kekuatan dengan cara akan memobilisasi nelayan-nelayan lokal untuk mencari ikan di wilayah tersebut.
Hal itu dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kemenko Polhukam dengan Bakamla RI untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dan juga pengamanannya.
"Kami lakukan hari ini melalui penandatanganan kesepakatan bersama kami memperkuat kehidupan atau kehadiran negara di laut Natuna Utara itu," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Mahfud MD Sebut Pemerintah Harus Lindungi Rakyatnya dari Virus Radikalisme
-
Mahfud MD: Pengusutan Kasus Jiwasraya Tidak Boleh Diganggu Keluhan Orang
-
Dukung Aksi 212 Berantas Mega Korupsi, Mahfud MD: Supaya Ada Tekanan Publik
-
Mahfud MD Ogah Ikut Campur Sikap Firli Cs Setop 36 Kasus Korupsi di KPK
-
Mahfud: Pemulangan Anak-anak Eks Kombatan ISIS Masih Diproses BNPT
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian